JAKARTA, Slentingan.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ditegur Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo dalam sidang gugatan pilpres. Kedua lembaga penyelenggara pemilu ini diduga tidur menurut Suhartoyo.
Teguran tersebut disampaikan Suhartoyo dalam sidang gugatan pilpres yang berlangsung pada Selasa, 2 April 2024. Momen peneguran ini terjadi pada waktu yang berbeda.
Teguran kepada KPU
Suhartoyo menegur Ketua KPU, Hasyim Asyari, setelah ahli dari tim Ganjar-Mahfud, Ridin S Damanhuri, memberikan keterangan. Suhartoyo kemudian memberikan kesempatan kepada KPU selaku termohon untuk mengajukan pertanyaan.
“Dari termohon ada pertanyaan? Pak Hasyim tidur ya?” kata Suhartoyo.
Hasyim, yang awalnya menundukkan kepala, langsung mengangkatnya. Hasyim kemudian menyampaikan bahwa tidak ada pertanyaan.
Selanjutnya, Suhartoyo memberikan kesempatan kepada pihak terkait untuk mengajukan pertanyaan. Pihak terkait kemudian menanyakan tentang bantuan sosial el nino.
Teguran kepada Bawaslu
Tidak hanya KPU, Bawaslu juga mendapat teguran dari Suhartoyo. Namun, teguran ini tidak terjadi bersamaan dengan teguran kepada KPU.
Momen ini terjadi setelah ahli dari tim Ganjar-Mahfud, Risa Permana Deli, yang juga Sosiolog Direktur Pusat Kajian Representasi Sosial, memberikan keterangan dalam sidang. Pemohon awalnya mengajukan pertanyaan kepada ahli.
Kemudian, Suhartoyo menegur Bawaslu dengan bertanya apakah Bawaslu tertidur saat sidang.
“Baik, Bawaslu itu tidur, Pak Ketua?” tanya Suhartoyo.
“Mau bertanya tidak?” lanjut Suhartoyo.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menyatakan bahwa tidak memiliki pertanyaan kepada ahli. Suhartoyo kemudian memberikan kesempatan kepada pihak terkait untuk mengajukan pertanyaan.
“Baik, dari pihak terkait?” tanya Suhartoyo. (cak/raz)