SURABAYA,Slentingan.com – Hari Tanoesoedibjo mengungkapkan, bahwa ia sempat menyampaikan sebuah usulan kepada Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo perihal migrasi ke TV Digital yang dapat dijalankan dengan cara Simulcast.
Singkatnya, Simulcast adalah siaran analog dan siaran digital berjalan bersamaan sampai masyarakat siap migrasi atau analog switch off diberlakukan.
Tentunya, banyak dari masyarakat Indonesia yang heran sejak Kamis (3/11/22) pukul 24.00 WIB dimana bagi pemilik TV non-digital tayangan pada layar TV mereka tiba-tiba hilang atau redup.
Hal tersebut dikarenakan terjadinya analog switch off yang telah disetujui oleh ITU International Telecommunication Union belasan tahun yang lalu, dan pada negara Asia hanya Indonesia dan Timor Leste yang belum melaksanakan ASO.
“Jika ingin cepat, TV analog dilarang diperjual belikan di pasaran. Sehingga, pada saat masyarakat membeli TV Baru, yang dibeli otomatis sudah TV Digital.” ujar Bos MNC Group lewat sebuah keterangan yang diunggah pada akun Instagramnya.
Ia juga menilai bahwa keputusan menghentikan siaran TV Analog sama halnya dengan memaksa masyarakat membeli Set top box (STB) agar dapat menonton siaran digital. Hary mengkhawatirkan sebagian perekonomian masyarakat Indonesia pasca pandemi Covid-19 dua tahun yang lalu.
“Sebaliknya ini, yang dirugikan adalah masyarakat yang masih menggunakan TV analog yang pada umumnya rakyat kecil.” tutur Hary.
MNC Group menyatakan bahwa ada empat stasiun televisi dibawah naungannya yakni, RCTI, MNCTV, INews, dan GTV telah memberlakukan Analog switch off. MNC Group mengeklaim, secara hukum tidak ada kewajiban bagi mereka untuk melaksanakan ASO. Sebab, MNC Group belum menerima satu surat pun terkait dengan pencabutan izin siaran analog di wilayah Jabodetabek untuk mendukung program ASO.
“Analog switch off dilakukan hanya di wilayah Jabodetabek dan tidak dilakukan secara serentak secara nasional, membuktikan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut benar adanya dan diakui secara implisit pemberlakuannya oleh Kominfo,” pungkasnya. (GIT/NIK)