SURABAYA, Slentingan.com – Dinas Kesehatan (dinkes) Surabaya, mengimbau kepada masyarakat yang terlibat dalam pemecahan rekor MURI (museum rekor Indonesia) menari remo massal yamg diikuti 50.000 pelajar SD dan SMP se-Surabaya, agar patuh protokol kesehatan (prokes).
Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Surabaya, Nanik Sukristina, meminta masker tetap dikenakan selama kegiatan berlangsung. Tujuannya agar bisa mengurangi dampak resiko penyebaran Covid-19 yang saat ini masih ada.
“Kami mengajak dan terus mengimbau kepada masyarakat agar selalu disiplin dalam menerapkan prokes seperti memakai masker ketika berada di luar rumah, terutama saat di tempat-tempat umum, juga mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer,” ucapnya, Rabu (14/12).
Selain itu, dinkes juga menyatakan terus gencar melakukan vaksinasi Covid-19. Hal ini menjadi salah satu upaya penting guna menekan laju dan mencegah penularan kasus Covid-19 di metropolis.
“Kami juga terus mengimbau masyarakat agar segera melakukan vaksinasis dosis 1, 2, booster 1, dan 2 bagi kelompok risiko tinggi (lansia) di puskesmas terdekat sesuai wilayah tempat tinggal,” tandasnya.
Lebih jauh, Nanik memaparkan, per tanggal 14 Desember 2022 ada sebanyak 219 kasus aktif Covid-19 di Surabaya. Pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran tentang antisipasi lonjakan kasus Covid-19 sebagai bentuk kewaspadaan terhadap risiko penularan varian baru Covid-19.
“Kami ingin seluruh masyarakat Surabaya tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan, sehingga risiko penularan dapat dikendalikan,” tuturnya.
Sampai saat ini, dinkes juga memasifkan kegiatan 3 T (testing, tracing, dan treatment). Upaya ini dinilainya masih efektif untuk penanganan kasus Covid-19.
Di sisi lain, dinkes juga melibatkan peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo dalam pengendalian kasus Covid-19 berbasis wilayah
“Kami juga melaksanakan surveilans aktif secara berkala, khususnya pada closed population (sekolah, tempat kerja, red) setiap bulannya secara sampling,” tuntas Nanik. (GIT/NIK)