SURABAYA, Slentingan.com – Tindak lanjut terhadap peningkatan kasus demam berdarah (DBD) di Kota Surabaya, menjadi fokus utama Komisi D DPRD Kota Surabaya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Keduanya telah menggalakkan program pencegahan DBD yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Puskesmas, Kader Surabaya Hebat (KSH), dan Bumantik, untuk menjangkau setiap lapisan masyarakat.
Dr. Akmarawita Kadir, Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya, menyoroti bahwa kenaikan kasus DBD terutama terjadi di beberapa wilayah, seperti Tandes, Sawahan, Benowo, Rungkut, Pakal Sambikerep, Tambaksari, Wonokromo, Tenggilis, dan Kenjeran.
“Program pencegahan telah diperluas dengan penerapan strategi seperti fogging dan konsep 3M plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur) di seluruh kecamatan dan kelurahan yang terdampak,” ujar Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini, Senin, 13 Mei 2024.
Selain itu, Dr. Akmarawita Kadir juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dan KSH dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan potensi sarang nyamuk.
Akmarawita mengatkan ada beberapa laporan peningkatan kasus demam berdarah, flu Singapura, ISPA dan penyakit gondongan. Khusus kasus demam berdarah seperti yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan dalam rapat, kata ia, ada peningkatan 29 persen di akhir periode bulan April.
Supaya masyarakat, KSH dan bumantik untuk tetap menjaga daerahnya masing-masing untuk menekan jumlah kasus DBD.
“Dan jangan sampai menimbulkan kejadian kematian,” tambah Akmarawita Kadir.
Oleh karena itu, untuk program fogging dan 3M plus ini, menurutnya harus tetap terus dilakukan dan dijaga dengan baik.
“Karena disini ada 10 kecamatan dan kelurahan paling terbanyak (Kasus DBD),” ungkap Akmarawita Kadir.
Sementara itu, Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menangani masalah ini.
Upaya terus menerus dalam menjalankan pola hidup sehat dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) di lingkungan masing-masing dianggap sebagai langkah krusial dalam memastikan bahwa situasi DBD tetap terkendali dan tidak berujung pada kejadian yang lebih serius.
Meski demikian menurutnya, pihaknya tetap waspada dan menggerakkan masyarakat dan KSH untuk selalu melaksanakan pola hidup sehat dan lingkungan.
“Juga melakukan PSM (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara mandiri di wilayahnya masing-masing,” pungkasnya. BOY/GIT