SURABAYA, Slentingan.com – Pilkada Surabaya tinggal beberapa bulan lagi, tepatnya 27 November 2024. Untuk itu, anggota DPRD Surabaya mengajak warga Surabaya untuk ikut berpartisipasi menyukseskan perhelatan tersebut.
Anggota DPRD Surabaya, Arif Fathoni menyampaikan, keterlibatan masyarakat sangat penting guna menyukseskan pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilihan wali kota (pilwali).
Sebab dengan hadirnya masyarakat di tempat pemungutan suara (TPS), maka hal ini menjadi bentuk kepedulian masyarakat terhadap proses demokrasi.
“Meskipun Pilkada Surabaya nanti hanya ada calon tunggal melawan kotak kosong, saya berharap masyarakat tetap datang ke TPS menggunakan hak suaranya,” ujar politisi Partai Golkar ini, Senin, 23 September 2024.
Lanjut Toni–, sapaan akrabnya, kalau kemudian angka partisipasi masyarakat rendah dalam pilkada, sama dengan menghambur-hamburkan anggaran lebih dari Rp 200 miliar yang diambil dari pajak dan retribusi masyarakat.
Toni, menyampaikan, tingkat partisipasi pilkada jauh lebih rendah daripada pemilu. Pilkada Serentak 2020 lalu misalnya, partisipasi masyarakat hanya sekitar 60%. Sedangkan Pemilu 2024 terbilang sukses. Yakni, di angka sekitar 96%.
Berangkat dari sini, Toni mengatakan bahwa menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat agar memberikan hak pilihnya.
“Soal apakah mau memilih paslon yang ada atau kotak kosong itu kembali ke hati nurani masing-masing, tetapi kita minta jangan sampai golput. Tentu hal ini menjadi PR kita semua, tidak hanya PR jajaran KPU dan bawaslu, namun PR pemerintah kota, baik DPRD maupun eksekutif,” tandas Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini.
Di sisi lain, Toni menjabarkan bahwa nantinya setiap anggota dewan melalui fraksinya masing-masing juga akan melakukan sosialisasi dalam rangka menyukseskan pilkada.
Akan tetapi, tambah Toni, yang tak kalah penting adalah kepedulian tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pengurus kampung untuk mendorong partisipasi masyarakat.
“DPRD kan terdiri dari fraksi-fraksi, tentu fraksi yang merupakan kepanjangan tangan partai politik itu akan gemar mensosialisasikan dan mengkampanyekan paslon yang didukung. Hal tersebut secara otomatis meningkatkan partisipasi pemilih,” ujarnya.
“Akan tetapi, untuk meningkatkan partisipasi kan tidak bisa hanya mengandalkan partai politik saja. Namun tokoh agama, tokoh masyarakat, pengurus kampung juga harus terlibat aktif. Sebab bagaimana pun satu suara menentukan nasib Surabaya lima tahun ke depan. Semangat gotong royong ini yang harus terus kita junjung,” pungkasnya. HUM/BOY