SURABAYA, Slentingan.com – Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (UNUSA), dr Merry Susanti memberi himbauan kepada para orang tua agar memperhatikan penyebab stunting pada anak.
Menurutnya, banyak orang tua menganggap remeh persoalan ini. Padahal, jika ditelusuri stunting pada anak dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik anak.
Selain itu, dapat berpengaruh pada daya tahan tubuh anak serta perkembangan otak mereka.
Maka dari itu, Merry menjelaskan bahwa pemberian Makanan Pendamping Air Susu (MPASI) yang kurang tepat dan kurang bergizi dapat menjadi salah satu penyebab stunting pada anak.
“MPASI harus diberikan tepat waktu, yakni ketika bayi sudah siap menerima makanan padat pertamanya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan MPASI diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan,” ungkap Merry, Selasa (31/1/2023) dilansir dari berita jatim.
Merry mengungkapkan, sesuai dengan saran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pemberian MPASI harus diberikan dengan adekuat.
Artinya, di dalam kandungan MPASI harus ada energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
“Oleh karena itu, generasi bersih dan sehat jangan ragu untuk memberikan menu lengkap pada MPASI anak meskipun usianya baru 6 bulan,” jelasnya.
Merry juga memberikan saran untuk menu MPASI yakni, sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta vitamin dan mineral berupa zat besi, kalsium, zinc, vitamin A, vitamin C, dan folat.
Untuk menambah nilai kalori pada makanan anak, Merry menyarankan lemak yang dapat berperan sebagai penambah nafsu makan anak
dan proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, di dalam tubuh bayi.
“Untuk anak yang berusia di bawah dua tahun, pemberian lemak sebaiknya tidak dibatasi, baik jenis lemak jenuh, lemak tak jenuh, maupun lemak trans,” ujar dosen Unusa Surabaya ini. (HUM/GIT).