SURABAYA, Slentingan.com – Sepakat berkoalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengadakan acara makan malam bersama pada Senin, (13/02/2023).
Hal ini tidak membuat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) khawatir.
Melansir dari Kompas, Bendahara DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim Fauzan Fuadi, pertemuan tersebut justru untuk menguatkan koalisi Gerindra dan PKB.
“Jadi mau bertemu siapapun, saya kira tidak masalah. Tempo hari Gus Muhaimin juga ketemu dengan Pak Airlangga (Ketum Partai Golkar),” katanya pada Selasa (14/02/2023).
Menurut ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur mengenai nama capres san cawapres yang akan diusung koalisi tetap sesuai piagam kesepakatan antar kedua partai, yakni domain bersama Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto.
“Hasilnya nanti pasti beliau berdua duduk bareng,” terangnya.
Disisi lain, Ketua DPW Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad menyebut pertemuan tersebut karena Prabowo menghormati Khofifah.
“Di samping sebagai kepala daerah, Bu Khofifah juga sebagai tokoh NU. Jadi Pak Prabowo sangat menghormati,” katanya singkat.
Prabowo Subianto menjamu makan malam Khofifah Indar Parawansa di sebuah rumah makan mewah di Surabaya, Senin (13/2/2023) malam.
“Beberapa bulan lalu saya dijamu beliau (Khofifah Indar Parawansa) di gedung Grahadi, sekarang saya membalas menjamu beliau di sini,” kata Prabowo.
Selama jamuan makan malam menurut Prabowo, banyak hal yang dibahas, dari tentang sejarah Nahdatul Ulama (NU) hingga cerita Khofifah tentang kegiatannya memperkenalkan Islam moderat di Timur Tengah.
“Saya banyak belajar dari beliau,” kata ucap Prabowo.
Bagi Prabowo, Khofifah adalah tokoh yang memiliki kemampuan dan pengalaman di level nasional.
Prabowo mengaku tidak menyinggung soal Pilpres dalam pertemuan tersebut.
“Nanti pada saatnya akan kita bahas soal Pilpres 2024,” terangnya.
Sementara itu, Khofifah hanya melemparkan senyuman dan berterima kasih atas pujian yang diberikan oleh Prabowo dihadapan awak media tanpa mengungkapkan sepatah kata. (GIT/NIK)