JAKARTA, Slentingan.com – Praktik penggunaan strobo oleh pemilik mobil pribadi masih cukup umum, terutama di antara mereka yang menggunakan pelat nomor khusus berkode ZZ, bahkan pelat palsu. Namun, penting untuk dipahami bahwa tidak semua kendaraan diperbolehkan menggunakan lampu isyarat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 59 membatasi penggunaan lampu isyarat hanya pada kendaraan tertentu untuk kepentingan khusus.
Pasal 59 ayat 1 memungkinkan kendaraan bermotor untuk dilengkapi dengan lampu isyarat atau sirene untuk keperluan tertentu, dengan tiga warna yang diperbolehkan: merah, biru, dan kuning.
Pasal 59 ayat 5 menjelaskan jenis kendaraan yang diizinkan menggunakan lampu isyarat dan strobo:
a. Lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan oleh Kendaraan Bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan oleh Kendaraan Bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah; dan
c. Lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan oleh Kendaraan Bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.
Dengan demikian, mobil pribadi dengan pelat hitam atau putih tidak termasuk dalam kategori yang diizinkan untuk menggunakan strobo atau sirene. Begitu pula, mobil dengan pelat nomor ZZ tidak otomatis memiliki hak untuk menggunakan lampu isyarat tersebut.
Mengacu pada pasal 134 undang-undang yang sama, terdapat tujuh jenis kendaraan yang memiliki hak utama untuk didahulukan:
- Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang bertugas;
- Ambulans yang mengangkut pasien yang sakit;
- Kendaraan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas;
- Kendaraan yang membawa pejabat Lembaga Negara Republik Indonesia;
- Kendaraan pejabat negara asing dan lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
- Iring-iringan pengantar jenazah; dan
- Konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri. Semua pihak diharapkan mematuhi ketentuan hukum ini untuk menjaga keselamatan dan ketertiban di jalan raya. (cak/raz)