JAKARTA, Slentingan.com – BMKG menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,1 di Tuban, dimutakhirkan menjadi M 5,9.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,9,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Maret 2024.
Daryono menyampaikan gempa bumi terletak pada koordinat 5,79° Lintang Selatan dan 112,32° Bujur timur. Lokasi gempa berada di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 Km.
Daryono menjelaskan gempa yang terjadi itu berjenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Dia menyebut dari hasil analisis, gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme strike-slip atau pergerakan geser.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” ujarnya.
Daryono mengatakan gempa tidak berpotensi tsunami. BMKG mencatat adanya gempa susulan.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 11.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan M 4,4,” ucapnya.
Gempa tersebut dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI atau getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk.
Lalu di Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah di daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang.
Kemudian di Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan akan truk berlalu.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat juga diimbau mengecek bangunan empat tinggal ada tidaknya kerusakan akibat gempa.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbuhnya. (cak/raz)