SURABAYA, Slentingan.com – Khusnul Khotimah, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Apresiasi itu diberikan atas kesepakatan yang dihasilkan terkait pemberian beasiswa Pemuda Tangguh kepada siswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP).
“Kesepakatan ini menandai komitmen kuat dari kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, dan Gubernur Jawa Timur dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Pahlawan ini,” ujar politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya, Selasa, 23 April 2024.
Lanjut Khusnul, dalam rapat bersama yang melibatkan berbagai pihak termasuk Dinas Pendidikan Surabaya, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo-Surabaya, Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Jatim.
Ikut pula Inspektorat, Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, dan perangkat daerah terkait, disepakati bahwa siswa penerima PIP juga berhak menerima beasiswa Pemuda Tangguh pada jenjang SMA dan sederajat.
“Keputusan ini menjadi bukti nyata dari sinergi antara berbagai lembaga untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Surabaya,” beber Khusnul.
Khusnul menjelaskan, bahwa kesepakatan ini sesuai dengan tujuan awal pemberian beasiswa Pemuda Tangguh, yang bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa di Surabaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka dalam ranah formal.
“Dengan demikian, ini merupakan langkah strategis dalam mendukung visi Kota Surabaya sebagai pusat pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing,” urainya.
Dalam konteks teknis, Khusnul menyampaikan bahwa terdapat beberapa pertimbangan yang menjadi dasar bagi keputusan ini. Pertimbangan tersebut meliputi aspek sasaran, jenis program, syarat dan ketentuan, serta jenis pemberian bantuan.
PIP ditujukan untuk siswa yang masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), sementara beasiswa Pemuda Tangguh diperuntukkan bagi warga Surabaya pemilik KTP. Selain itu, PIP merupakan bantuan sosial yang diberikan secara berkelanjutan selama siswa masih aktif, sedangkan beasiswa Pemuda Tangguh bersifat penghargaan dengan syarat-syarat tertentu.
Dalam upaya penyelarasan dan peningkatan kualitas, penerima PIP diambil data dari Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dan EMIS (Education Management Information System), yang masuk sebagai data DTKS. Sementara itu, pendaftaran beasiswa Pemuda Tangguh dilakukan secara terbuka dengan seleksi berkas.
Khusnul juga mengungkapkan bahwa pihak terkait telah mengirimkan surat kepada kepala SMA dan SMK negeri/swasta di Surabaya, memberitahukan hasil rapat lanjutan koordinasi terkait beasiswa Pemuda Tangguh.
“Dengan sinergi dan komitmen yang kuat, mereka menyambut baik keputusan ini dan mendorong anak-anak muda Surabaya, khususnya jenjang SMA dan sederajat, untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,” pungkasnya.
Pesan Khusnul kepada mereka adalah agar para siswa tetap bersemangat dalam meningkatkan kualitas pendidikan mereka, dan jika ada kesempatan mendaftar beasiswa Pemuda Tangguh, segera manfaatkan meskipun sudah menerima PIP.
HUM/TAM