SURABAYA, Slentingan.com -Persoalan banjir masih menjadi masalah serius di empat kelurahan di Kecamatan Sukolilo. Meliputi Kelurahan Medokan Semampir, Nginden, Manyar, dan Semolowaru.
Menindaklanjuti hal itu, Komisi C DPRD Surabaya memastikan bahwa rencana pembangunan rumah pompa dan saluran di Kecamatan Sukolilo tidak akan berdampak negatif bagi masyarakat. Selain bangunan milik warga, juga bangunan milik Gereja Bethany yang sempat memicu protes.
“Masalah utamanya, terkait dengan pembangunan ini adalah tanah HGB milik Gereja Bethany. Di Lokasi itu akan dipasang box culvert. Namun, masalah ini telah terselesaikan, dan pihak gereja tidak keberatan dengan pembangunan saluran di atas tanah mereka dengan syarat yang telah disepakati bersama,” ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati, Rabu, 15 Mei 2024.
Masih kata Asing, awalnya, pihak gereja khawatir pembangunan akan memakan waktu lama dan mengganggu kegiatan ibadah, serta khawatir akan potensi kerusakan pada bangunan di sekitarnya.
Namun, setelah proses sosialisasi bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Komisi C memastikan bahwa pembangunan saluran dapat diselesaikan tepat waktu tanpa menimbulkan kerusakan pada bangunan sekitar.
“Karena lahan yang akan dilewati saluran digunakan sebagai pintu keluar masuk jemaat, ada kekhawatiran tentang kerusakan akibat pembangunan. Namun, kami bersama DSDABM meyakinkan bahwa pembangunan tidak akan berdampak negatif,” sambung politisi PKS Surabaya ini.
Sekadar diketahui soal masalah banjir di Sukolilo, di mana kawasan tersebut dulunya adalah area persawahan dengan saluran irigasi, yang kini harus diubah menjadi saluran drainase.
Komisi C dan DSDABM telah melakukan beberapa kali inspeksi ke lokasi dan menemukan solusi untuk membangun rumah pompa dan saluran yang menghubungkan sungai di Semolowaru langsung ke Kali Surabaya. Proyek ini akan dimasukkan anggaran APBD murni 2025.
“Setelah bertahun-tahun tanpa solusi holistik dan sistematis, akhirnya diputuskan untuk membangun rumah pompa dan saluran melalui sidak dan hearing bersama seluruh dinas terkait,” pungkas Aning. GIT/BOY