SURABAYA, Slentingan.com – Penggerebekan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap pesta seks sesama jenis di sebuah hotel kawasan Ngagel, Surabaya, Minggu, 19 Oktober 2025 dini hari, menjadi keprihatinan tersendiri.
Kalangan DPRD Kota Surabaya memastikan akan turun langsung bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan razia di sejumlah lokasi yang dicurigai menjadi tempat praktik serupa.
Anggota Komisi A, Muhammad Saifuddin, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk keprihatinan sekaligus upaya preventif agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di Kota Surabaya.
“Kami akan menggandeng Satpol PP dan instansi terkait untuk melakukan penertiban di titik-titik rawan. Surabaya tidak boleh dibiarkan menjadi tempat berkembangnya perilaku menyimpang,” ujar Saifuddin, Senin (20/10/2025).
Politikus Partai Demokrat yang akrab disapa Bang Udin itu juga mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut. Namun, ia menekankan pentingnya pengusutan tuntas, termasuk jika ada dugaan keterlibatan aparatur sipil negara (ASN).
“Saya sangat mengapresiasi keberhasilan pihak kepolisian. Tapi jangan berhenti sampai di situ. Jika dibiarkan, ini akan merusak moral generasi muda. Ini bukan semata persoalan hukum, tapi juga soal moral dan jati diri bangsa,” tegasnya.
Saifuddin menegaskan bahwa apabila terbukti ada ASN yang terlibat dalam kasus tersebut, Pemerintah Kota Surabaya wajib menindak sesuai ketentuan yang berlaku.
“Jika ada ASN yang terlibat, mereka harus dipanggil dan diperiksa secara menyeluruh, lalu diproses sesuai aturan perundang-undangan,” katanya.
Lebih lanjut, Komisi A juga mendorong Pemkot Surabaya untuk memperkuat langkah preventif dengan pendekatan edukatif di tengah masyarakat.
“Edukasi moral dan keagamaan harus dimasifkan. Libatkan psikolog, tokoh agama, serta komunitas-komunitas untuk melakukan pembinaan. Arahkan masyarakat pada kegiatan positif yang diselenggarakan oleh pemkot,” jelasnya.
Saifuddin menutup pernyataannya dengan harapan agar Surabaya dapat menjadi kota yang menjaga nilai dan karakter warganya serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam hal ketegasan dan pembinaan sosial.
“Saya berharap ini menjadi kasus terakhir. Surabaya tidak boleh dikotori oleh perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai luhur bangsa,” pungkasnya. HUM/BOY