SURABAYA, Slentingan.com — Di pesisir Tambak Wedi, suara nelayan kembali menggema. Mereka butuh perlindungan, kepastian, dan dukungan nyata. Hal itu mengemuka saat anggota DPRD Surabaya, Abdul Malik, menggelar dialog santai namun sarat makna bersama para nelayan Kenjeran.
Di tengah obrolan yang berlangsung hangat, dua isu mendesak muncul sebagai keluhan utama: jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan dan akses BBM bersubsidi yang selama ini menjadi beban paling mematikan bagi penghasilan nelayan kecil.
Para nelayan menuturkan bahwa risiko bekerja di laut tidak sebanding dengan pendapatan yang tak menentu. Tanpa jaminan sosial, mereka terombang-ambing tanpa perlindungan ketika kecelakaan atau musibah datang tiba-tiba.
Malik menegaskan bahwa permintaan warga pesisir ini bukan sekadar aspirasi, melainkan kebutuhan dasar yang tak bisa dinegosiasi
“BPJS Ketenagakerjaan itu benteng perlindungan mereka. Nelayan butuh ini, dan kita harus hadir memperjuangkannya,” ujarnya.
Persoalan lain yang tak kalah genting: BBM bersubsidi. Selama ini, nelayan Tambak Wedi harus berjibaku mendapatkan bahan bakar dengan harga tinggi, sementara biaya operasional semakin mencekik.
Malik mendorong percepatan pembangunan SPBU khusus nelayan agar akses BBM terjangkau benar-benar dirasakan mereka yang menggantungkan hidup di laut.
“Pom bensin bersubsidi untuk nelayan harus segera diwujudkan. Ini bukan lagi wacana—ini kebutuhan yang menentukan apakah mereka bisa terus melaut atau tidak,” tegas legislator muda dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Malik menilai, perhatian pemerintah kota terhadap masyarakat pesisir harus lebih tajam dan menyentuh kebutuhan paling mendasar. Kesejahteraan nelayan tidak hanya bergantung pada hasil tangkapan, tetapi juga pada dukungan fasilitas dan jaminan sosial yang memadai.
“Mereka ini pahlawan pangan laut kita. Sudah seharusnya mendapat dukungan penuh, dari perlindungan sosial hingga akses energi yang murah,” tekannya.
Melalui pertemuan ini, Malik berharap DPRD dan Pemkot Surabaya bisa bergerak cepat menyusun langkah konkret untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat pesisir utara.
“Secara perlahan kita perjuangkan bersama,” pungkasnya, menutup dialog yang menyiratkan harapan baru bagi nelayan Tambak Wedi. HUM/BOY
