Banyuwangi – Warga di wilayah Banyuwangi dan Kediri menjerit akibat kelangkaan LPG (liquid petroleum gas) ukuran 3 Kg. Disinyalir, LPG 3 Kg ini banyak digunakan oleh unit usaha skala besar.
Selama sepekan ini, LPG 3 kg di Banyuwangi sulit didapat. Bukan hanya itu, harganya bahkan mencapai Rp 25.000 per tabung. Warga pun memenuhi operasi pasar yang digelar Pertamina di Taman Blambangan. Dalam operasi pasar ini harga LPG hanya Rp 16 ribu.
Di bagian lain, Laminah, warga Kota Kediri mengaku sudah beberapa hari ini sulit mendapatkan LPG 3 kg. Padahal ia butuh untuk memasak di rumah.
“Saya sudah berkeliling di sejumlah toko eceran dekat rumay, tetapi stoknya kosong,” ujar Laminah, Senin (24/7/2023).
Laminah mengaku, jika ada toko eceran yang masih menjual harganya lebih mahal. Jika pada waktu normal harga LPG subsidi ini hanya Rp 16.000 kini melonjak hingga Rp 20-25.000 ribu.
Section Head Communication dan Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Taufik Kurniawan mengungkapkan, ketersediaan LPG 3 Kg di Banyuwangi masih aman. Pertamina membatasi penjualan sebanyak 80% untuk perorangan sementara 20% untuk retail dan dilayani di tingkat pangkalan.
“Se-Indonesia saat ini sedang ada sosialisasi untuk penggunaan LPG tepat sasaran. Jadi tujuannya memang untuk perorangan, jadi jangan gampang menyebut langka. Pangkalan di setiap desa minimal ada 1 tapi rata-rata lebih. Untuk tahu lokasi pangkalan terdekat silakan telepon call center di 135,” terang Taufik, Senin (24/7/2023).
Selain itu, PT. Pertamina Patra Niaga juga mendapatkan penugasan untuk melakukan kontrol terhadap realisasi dari LPG 3 Kg ini. Sehingga jika di tingkat pengecer kontrol sulit dilakukan.
“Sebagaimana ketetapan aturan dari Kementerian ESDM bahwa LPG subsidi ini harus tepat sasaran. Sementara kalau di pengecer atau pedagang ini kontrolnya akan sulit. Seperti bensin eceran itu dulu kan, sekarang kalau di pangkalan kami lebih bisa melakukan kontrol,” ungkap Taufik.(HUM/BAD)