SURABAYA, Slentingan.com – Rencana Pemerintah Kota Surabaya menyiarkan secara langsung proses seleksi terbuka Sekretaris Daerah (Sekda) mendapat sorotan dari DPRD Surabaya.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menilai langkah tersebut sebagai upaya awal transparansi, namun menegaskan bahwa siaran langsung saja tidak cukup untuk menjamin objektivitas seleksi.
“Kami apresiasi niat Pemkot menyiarkan langsung proses seleksi Sekda. Tapi yang perlu diawasi bersama adalah agar keterbukaan ini tidak hanya jadi tontonan tanpa kontrol. Transparansi tidak berhenti di layar, tapi menyentuh substansi seleksi yang objektif dan bebas dari kepentingan,” ujar Yona, yang akrab disapa Cak Yebe, Selasa, 3 Juni 2025.
Menurutnya, keterlibatan lembaga seperti Ombudsman, Komisi ASN, atau perguruan tinggi bisa menjadi langkah konkret untuk memastikan bahwa proses tidak hanya berlangsung terbuka, tapi juga bebas dari tekanan dan konflik kepentingan.
Waspadai Politisasi dan Transaksionalisme Jabatan
Dalam kesempatan yang sama, Cak Yebe mengingatkan bahwa proses pengisian jabatan strategis seperti Sekda rawan dipolitisasi. Ia mengingatkan agar tidak ada praktik transaksional dalam seleksi, baik dalam bentuk tekanan politik maupun pengaruh pihak luar.
“Kami tidak ingin melihat seleksi Sekda ini hanya jadi formalitas untuk mengakomodasi loyalitas politik. Kita bicara tentang jabatan karier tertinggi ASN di pemkot, bukan jabatan politik,” kata Yona.
Ia juga menyebut bahwa DPRD Surabaya akan mendorong penguatan pengawasan internal dan eksternal terhadap proses seleksi, serta membuka ruang komunikasi dengan panitia seleksi jika diperlukan.
Rekomendasi Pengawasan Berkelanjutan
Menutup pernyataannya, Cak Yebe menyampaikan bahwa Komisi A akan terus memantau jalannya seleksi hingga tahap akhir. Ia menyatakan bahwa hasil dari proses ini akan menjadi tolok ukur komitmen Pemkot terhadap reformasi birokrasi yang berbasis pada meritokrasi.
“Harus ada pengawasan berkelanjutan. Jangan sampai selesai seleksi, kita tutup mata. Kami ingin Sekda terpilih adalah figur yang bisa menjembatani visi wali kota dan realitas pelayanan di lapangan, tanpa membawa beban loyalitas sempit,” pungkas Yona. HUM/DZUL