JAKARTA, Slentingan.com – Kota Surabaya kembali mengukir prestasi gemilang dengan meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama untuk ketujuh kalinya berturut-turut.
Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi kepada Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajad, pada Jumat, 8 Agustus 2025 di Jakarta.
Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widyati, menegaskan bahwa Pemkot Surabaya selalu menempatkan kepentingan anak sebagai prioritas.
“Usulan dari anak-anak bukan sekadar didengar, tetapi langsung kami wujudkan menjadi program nyata,” ujarnya, Sabtu 9 Agustur 2025 dalam rilis resminya.
Ida mengungkapkan, keterlibatan anak di Surabaya sangat aktif, mulai dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) hingga melalui aplikasi khusus Si Talas, yang memungkinkan anak-anak memberikan masukan langsung, termasuk kebijakan jam malam.
“Ini bukti anak-anak punya suara yang didengar dan diakomodasi Pemkot,” tambahnya.
Berbagai kebijakan strategis menjadi kunci keberhasilan Surabaya, di antaranya pemenuhan hak anak sejak lahir—mulai dari akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), pendidikan gratis, hingga layanan kesehatan yang terjangkau.
Anak dari keluarga kurang mampu bahkan mendapatkan seragam dan perlengkapan sekolah gratis. “Fasilitas ini tidak semua kota bisa memberikan,” tegas Ida.
Tahun ini, proses verifikasi KLA dilakukan secara virtual, yang justru menjadi momentum bagi Surabaya untuk berinovasi dalam penyajian data.
Prestasi ini, kata Ida, merupakan hasil kolaborasi lintas sektor. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saling bersinergi, dengan Bappedalitbang sebagai ketua gugus tugas dan Dinas Kesehatan yang memastikan program imunisasi berjalan maksimal.
Dengan capaian ini, Surabaya kembali membuktikan diri sebagai kota yang tidak hanya layak huni, tetapi juga ramah dan berpihak pada generasi masa depan. HUM/BOY