SURABAYA, Slentingan.com – Bursa pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya mulai memasuki babak panas. Saling klaim dukungan dari Pengurus Anak Cabang (PAC) kian mewarnai proses penjaringan, seiring upaya para kandidat merebut simpati akar rumput banteng.
Saat ini, kursi Ketua DPC masih dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Yordan M Batara Goa. Namun, posisi definitif akan segera ditentukan melalui mekanisme usulan PAC.
Meski demikian, dukungan terbanyak di tingkat PAC bukan jaminan rekomendasi pusat. Rekam jejak, elektabilitas, hingga perhitungan politik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tetap menjadi faktor penentu.
Data sementara menunjukkan tiga nama unggul dalam usulan PAC: Adi Sutarwijono dengan 20 dukungan, Eri Irawan dengan 16 dukungan, serta Armuji dengan 15 dukungan. Meski berada di papan atas, perebutan kursi ketua masih terbuka lebar, karena DPP PDIP kerap membuat kejutan dalam penetapan rekomendasi.
Selain ketiganya, sederet nama lain juga masuk bursa, meski dengan dukungan terbatas. Mereka di antaranya Budi Leksono, Syaifudin Zuhri, Yordan M. Batara Goa, Siti Maryam, Sukadar, Achmad Hidayat, Tri Didik Adiono, Baktiono, hingga Khusnul Khotimah.
Nama Armuji, Wakil Wali Kota Surabaya, disebut-sebut sebagai kandidat dengan pengalaman paling matang. Politisi senior ini pernah menjabat Sekretaris DPC PDIP di era Wisnu Sakti Buana, serta dua kali memimpin DPRD Surabaya.
Sementara Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Surabaya saat ini, tetap menjadi kuda tua dengan basis kuat meski sempat dijatuhi sanksi partai. Pengalaman memimpin partai satu periode menjadi modal politik yang tidak bisa diremehkan.
Budi Leksono, Ketua Fraksi PDIP yang hampir tiga periode duduk di DPRD Surabaya, dikenal dekat dengan akar rumput. Adapun Syaifudin Zuhri, legislator senior dari Dapil V, punya basis massa loyal di wilayah Surabaya Barat dan rekam jejak panjang di legislatif.
Yang paling menyita perhatian justru datang dari Eri Irawan, politisi muda yang meraih suara tertinggi di Dapil III. Kini menjabat Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri disebut sebagai kuda hitam yang bisa menggoyang dominasi kandidat senior berkat dukungan kuat dari kalangan legislatif.
Sekretaris Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya, Setiawan, menyebut munculnya nama Armuji sebagai fenomena penting. Menurutnya, sejarah mencatat sejumlah Ketua DPC Surabaya sebelumnya—seperti Wisnu Sakti Buana dan Bambang DH—juga merupakan kepala daerah.
“Munculnya sosok Armuji yang kini menjabat Kepala Daerah bisa menjadi oase kepemimpinan. Harapannya, ia mampu mendongkrak kursi legislatif PDIP secara signifikan pada Pemilu 2029,” ujarnya.
Konteks ini semakin krusial mengingat pada Pemilu 2024 lalu, kursi PDIP anjlok di semua tingkatan, mulai DPR RI hingga DPRD kota. Figur Ketua DPC mendatang diharapkan mampu membalik keadaan dan mengembalikan kejayaan banteng di Kota Pahlawan.
Namun, jalan menuju kursi Ketua DPC masih panjang. Setelah tahap penjaringan PAC, proses berlanjut ke DPC, lalu DPD, hingga akhirnya DPP PDIP yang akan memutuskan siapa nakhoda banteng moncong putih di Surabaya lima tahun mendatang. HUM/BOY