SURABAYA, Slentingan.com – Pasar Bong yang berada di Jalan Slompretan, Kota Surabaya mulai dilakukan soft opening pada malam hari. Pusat pembelian oleh-oleh haji dan umroh tersebut, saat ini telah dilakukan revitalisasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Progres revitalisasi pun telah mencapai sekitar 90 persen dan masih berjalan.
Camat Pabean Cantian, Kota Surabaya, Muhammad Januar Rizal mengatakan, bahwa soft opening Night Market Shopping Pasar Bong dilaksanakan pada Jumat (30/12/2022) malam. Kegiatan ini bertepatan dengan acara rangkaian pengajian dan doa bersama yang dilaksanakan di 31 Kecamatan Surabaya.
“Khusus di Kecamatan Pabean Cantian, kita laksanakan (doa bersama) di Jalan Slompretan. Karena mengingat kita juga akan melakukan pembukaan (soft opening) Night Market Shopping Pasar Bong,” kata Januar Rizal ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (30/12/2022).
Ia mengungkapkan bahwa progres revitalisasi Pasar Bong saat ini sudah mencapai sekitar 90 persen. Selain melakukan pengecatan paving dan menambah lampu penerangan, pemkot juga mempercantik pasar rakyat itu dengan sejumlah mural serta spot foto.
“Jadi memang ada beberapa spot foto, tadi malam juga ada mural yang sudah selesai. Akan tetapi memang masih perlu ada pembenahan. Sudah kita laporkan ke Pak Asisten II, kalau tidak ada halangan bulan Januari 2023 dilakukan launching,” ungkap dia.
Menurut Rizal, rencana soft opening Pasar Bong di malam hari juga mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat sekitar dan para pedagang. Apalagi, Night Market Shopping Pasar Bong ini menjadi rangkaian pengembangan dari wisata Kembang Jepun Kya-kya.
“Jadi Kembang Jepun Kya-kya inikan bukanya pada Jumat, Sabtu dan Minggu, jadi nanti Pasar Bong juga menyesuaikan buka Jumat, Sabtu dan Minggu. Jadi tidak buka setiap hari, sambil kita evaluasi,” sebutnya.
Ia juga memastikan, apabila Night Market Shopping Pasar Bong resmi dilaunching, pihaknya akan lebih masif mempromosikan kepada masyarakat luas. Terutama kepada masyarakat dari luar daerah yang biasanya belanja oleh-oleh haji dan umroh ke Pasar Bong saat pagi atau sore hari.
“Supaya masyarakat atau daerah luar lebih mengetahui bahwa Pasar Bong bukanya juga malam. Jadi mereka (Pedagang Pasar Bong) tidak hanya berfokus pada pagi hari atau sore hari,” kata Rizal.
Rizal menyebutkan, jika fokus pembenahan Pasar Bong dilakukan pemkot di dalam pasar atau area perkampungan. Untuk konsepnya, para pedagang yang mayoritas berjualan sarung, mukenah dan sajadah tersebut, beroperasi seperti biasa hingga malam di hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
“Jadi mereka buka seperti biasanya, kayak pagi. Pada saat buka (malam) nanti, lampu-lampu yang ada di dalam toko kelihatan menyala, tinggal nanti kita minta kepada pihak toko masing-masing untuk mengecat dan menghias sendiri supaya lebih bersih,” terangnya.
Pihaknya berharap, dengan mulai beroperasinya Pasar Bong hingga malam hari, dapat berimbas pada meningkatnya perekonomian pedagang serta warga setempat. Terlebih, di dalam Pasar Bong sendiri terdapat perkampungan yang terdiri dari tiga RT dalam satu RW.
“Ada sekitar 40 pedagang yang ada di sana. Mungkin di awal nanti sebagian yang buka, sambil jalan kita lakukan evaluasi. Karena ini satu rangkaian dengan wisata becak (Kya-kya), Pasar Bong, Klenteng dan Jalan Karet,” pungkasnya. (HUM/GIT)