SURABAYA, Slentingan.com – Usai ditutup dan dibongkar pada tahun 2018 silam, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membangkitkan kembali Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya.
Hal ini di dukung oleh DPRD Kota Surabaya, khususnya dihidupkan kembali seni tradisional yang dulu menjadi icon THR Surabaya.
“Sudah saatnya semua pihak saling menguatkan untuk menghidupkan kembali seni pertunjukan asli Surabaya di THR,” kata Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony saat melihat lokasi THR di Jalan Kusuma bangsa, Surabaya pada Senin (06/02/2023).
Menurut Thony, banyak seni tradisional asli Suroboyo yang masih perlu dilestarikan apalagi oleh anak muda yang akan menjadi generasi dalam mempertahankan budaya kota Pahlawan.
Ia mengaku miris saat melihat kondisi THR yang kini mirip seperti hutan liar. Gedung seni yang dulunya ramai digandrungi semua kalangan kini diselimuti lumut dan tumbuhan liar lainnya.
Gedung pertunjukan sebesar 5,2 hektar yang dulu dipakai untuk pertunjukan seperti, seni ludruk, wayang orang, dan srimulat kini nampak seperti rumah hantu yang tidak terawat.
Thony merasa masih banyak masyarakat yang merindukan konsep seni tradisional di kota Surabaya walaupun saat ini telah memasuki era modernisasi.
“Jantung kesenian dan budaya Surabaya ada di THR. Sebab, setiap waktu, seluruh pelaku seni bersama masyarakat mengembangkan seni pertunjukan digedung yang representatif di THR. Begitu ada niat menghidupkan kembali, maka harus kita dukung penuh,” ucap AH Thony.
Diketahui, proses pembangunan kembali THR Surabaya masih menunggu investor. Sebab APBD 2023 Rp 11,2 triliun belum memungkinkan untuk pembukaan fasilitas publik tersebut.
Sementara itu, dikesempatan yang sama pelaku seni Nanang Purwono THR sudah menjadi tempat yang sangat strategis bagi pengembangan seni dan budaya di Surabaya.
“THR ini menjadi etalase pengenalan seni dan budaya agar dikenal oleh masyarakat,” kata Nanang.
Ia menyarankan untuk membangun tempat sejarah untuk pameran misalnya, miniatur ketoprak, ludruk, dan replika kesejerahan untuk menarik perhatian pengunjung di THR.
Bahkan, dari antusiasme yang diberikan oleh masyarakat dengan proses dibangunnya kembali THR, warga Surabaya siap bahu-membahu dan gotong – royong untuk melakukan urunan agar pembangunan ini bisa terwujud. (GIT/NIK)