SURABAYA, Slentingan.com – Guna menyukseskan Indonesia menjadi pusat industri halal dunia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengajak keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur untuk bersama-sama mendukung program tersebut.
Dikatakan Khofifah, untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia dibutuhkan pemikiran strategis dari para pimpinan dan tokoh Muhammadiyah, khususnya PW Muhammadiyah Jawa Timur serta organisasi sosial kemasyarakatan dan dunia usaha lainnya.
“Kekuatan Jawa Timur untuk menjadi pusat industri halal Indonesia sudah terwujud dan terus kita tumbuh kembangkan, sehingga ketika Indonesia menjadi pusat Industri Halal dunia sesungguhnya Jawa Timur lah sentral dari pusat pertumbuhan industri halal tersebut. Dan itu adalah kita semua,” ungkap Khofifah usai menghadiri Kajian Ramadan PW Muhammadiyah Jatim di UMM Dome, Malang, Ahad (26/3/2023).
Khofifah juga menyampaikan bahwa saat ini starting point dalam melihat perkembangan ekonomi dunia adalah pada sektor modernisasi ekosistem digital. Seperti yang disampaikankan Founder Alibaba Group Jack Ma bahwa di tahun 2030, 99% UMKM dunia akan melakukan secara online dan 85% diantaranya akan melalui e-commerce.
“Maka jejaring lembaga-lembaga ekonomi di lingkungan Muhammadiyah akan mengalami penguatan yang luar biasa jika bersambung dengan kekuatan perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah di mana saja. Menurut saya, bukan hanya untuk jejaring market, tetapi hal ini akan memberikan penguatan UMKM go global,” sambung Khofifah.
“Ini menjadi penting untuk kita jadikan starting point kita, supaya proses untuk bisa membangun penguatan UMKM menjadi kekuatan yang bisa membangkitkan ekonomi Muhammadiyah dan ekonomi Indonesia sesuai tema kajian Ramadan kali ini yaitu jihad ekonomi Muhammadiyah,” imbuh Khofifah.
Kemudian, penguatan jaminan produk halal menurut Khofifah juga tidak boleh dikesampingkan. Hal ini diperkuat dengan jumlah populasi masyarakat muslim tahun 2030 yang mencapai 26% dari populasi masyarakat dunia.
Dirinya juga memyebut bahwa ini adalah market yang luar biasa. Selain itu, Khofifah menyebutkan pasar produk halal asia-pasifik di tahun 2030 akan mencapai 62%, Afrika 15%, Timur Tengah 20%, dan Eropa-US 3%. Dan tak kalah penting, produk halal saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat Global.
Bahkan pengembangan kawasan industi halal di Jatim pun telah mendapat apresiasi dari Kementerian Perindustrian RI yang memberikan penghargaan kepada Jatim sebagai Best Province dalam Indonesia Halal Industry Awards 2022.
Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga menyampaikan bahwa kehadiran Kawasan Industri Halal di Sidoarjo juga harus diiringi dengan pengembangan SDM yang memadai.
“Misalnya, kita perlu penguatan pendampingan sertifikasi halal pada berbagai produk. Di sini Muhammadiyah bisa mengisinya melalui potensi warga maupun perguruan tinggi Muhammadiyah,” kata Khofifah.
Tak lupa, Khofifah juga mengajak para keluarga besar Muhammadiyah Jatim untuk terus menumbuh kembangkan berbagai teknologi pertanian modern dalam upaya peningkatan produktivitas bidang pertanian. Sebab, gapoktan-gapoktan yang ada di Jatim memerlukan alsintan modern untuk meningkatkan produktivitasnya.
“Terlihat perbedaan signifikan antara panen manual dengan menggunakan alsintan modern. Alsintan ini menjadi penting untuk bisa menjaga kualitas yang memang sebetulnya bisa premium dan menambah produksi, karena bisa mengurangi loses-nya sampai 10 persen. Kita bayangkan manfaat dari alsintan bagi peningkatan produktivitas padi dan beras,” bebernya.
“Maka sesungguhnya produksi padi dan beras kita cukup aman dan akan makin aman lagi kalau alsintan ini lebih banyak lagi yang diproduksi dan lebih banyak yang bisa dimanfaatkan oleh para petani kita,” pungkas Khofifah. (BOY/***)