Surabaya – Pelaku pembunuh mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Angeline Nathania (21), Rochmad Bagus Apriyatna alias Roy (41), warga Jalan Gunung Anyar, terlilit utang.
Hal itu diungkapkan tante korban, Ambar, yang tinggal di Perumahan Rewwin, Waru, Sidoarjo, saaat ditemui di Rumah Duka Adi Jasa, Kamis (8/6/2023).
Menurutnya, aksi nekat Rochmad karena ingin menguasai harta berharga milik korban. Lantas korban dibunuh dimasukkan di dalam koper kemudian dibuang di jurang kawasan Gajah Mungkur, Jalur Pacet-Cangar, Mojokerto.
“Terduga pelaku rumahnya di Gunung Anyar, informasinya terduga pelaku terlilit utang,” ungkapnya.
Dari awal, tambah Ambar, keluarga korban sudah mencurigai Roy. Saat itu, pada 5 Mei lalu sempat menemuinya di kos-kosan terduga pelaku di Penjaringan, Rungkut bersama ibu korban.
“Saat ditanya keberadaan korban terlihat gugup. Orangnya bergetar dan tangannya diputar-putar dalam bajunya. Dari sini sudah keluarga curiga,” ungkap Ambar.
Waktu itu, terduga pelaku mengaku terakhir ketemu korban (Angeline Nathania) pada November, tapi keluarga tidak percaya karena informasi dari teman-teman korban belakangan bertemu Roy.
Saai itu juga, orang tua korban yang tinggal di Perumahan Kahuripan, Sidoarjo itu melapor ke Polrestabes Surabaya. Kemudian terduga pelaku ditangkap pada 6 Juni atau sebulan kemudian di daerah Malang.
Ambar menduga terduga pelaku merencanakan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban. Ini setelah bapak melihat CCTV dan terlihat mobil Mitsubishi Xpander milik kakak korban dipakai terduga pelaku pada 3 Mei dan tidak melihat korban lagi dan terduga pelaku hanya sendiri.
“Di CCTV hanya melihat terduga pelaku keluar dari mobil pakai masker dan topi milik papa korban, yang diambil dari mobil parkir di apartemen. Tidak masuk ke dalam hanya kembali masuk mobil lalu pergi keluar dari apartemen,” jelas Ambar.
Sebagai orang terdekat, terduga pelaku setelah tertangkap dihukum seberat-beratnya.
“Kalau saya orang awam. Merencanakan pembunuhan dan hukumannya seumur hidup atau mati,” ujarnya.
Disinggung terkait hubungan serius antara korban dengan terduga pelaku, Ambar menegaskan, bahwa tak berpikir mengarah ke sana.
“Tahunya terduga pelaku pernah jadi guru les musik sewaktu SMA dan pernah bentuk grup band. Korban gitarisnya,” pungkasnya. (HUM/CAK)