Surabaya – Pembukaan Surabaya Night Zoo (SNZ) di Kebun Binatang Surabaya (KBS) dikritik para pecinta satwa. Para pecinta satwa menilai, keberadaan Surabaya Night Zoo (SNZ) mengganggu kesejahteraan binatang (Animal Welfare) di KBS.
Kritik itu dilayangkan Koordinator Aliansi Pecinta Satwa Liar, Singky Soewadji. Menurutnya, Surabaya Night Zoo seharusnya berada tak satu tempat dengan KBS. Sebab, hal ini bisa berpotensi menganggu hewan lain di KBS yang mayoritas bukan merupakan hewan nokturnal (malam).
“Substansi permasalahannya seharusnya tak bisa dalam satu tempat ada aktifitas dari pagi sampai malam. Hewan ini perlu istirahat. Seharusnya, kalau mau bikin night zoo, silakan bikin perluasan lokasi atau di tempat berbeda,” kata Singky.
Sebagai lembaga konservasi, KBS seharusnya bisa memertimbangkan hal tersebut.
“Bukan soal satwanya, namun substansinya bicara soal lingkungannya. Selama masih ada aktivitas, pasti akan menganggu,” ucap Singky.
Singky menerangkan, konsep Night Zoo tak sederhana di KBS. Menurutnya, kenyamanan pengunjung juga diperhatikan.
“Misalnya, ada kendaraan yang bisa membawa pengunjung di Night Zoo,” katanya.
Dibandingkan bicara Night Zoo, pihaknya mengusulkan Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) sebagai pengelola KBS mencari alternatif tambahan pendapatan dari sektor lain. Misalnya, dengan menaikkan harga tiket KBS di siang hari.(BAD/HUM)