SIDOARJO, Slentingan.com
Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji mendorong setiap program pelatihan kemandirian kepada warga binaan harus punya outcome yang jelas. Salah satu outcome-nya adalah dengan membuat bangunan yang bisa dimanfaatkan oleh lembaga pemasyarakatan (lapas).
Pernyataan itu disampaikan Zaeroji menindaklanjuti kegiatan yang digelar oleh
Lapas Kelas I Surabaya yang memberikan pelatihan kepada warga binaan dengan keterampilan pertukangan yang ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan ruang pameran oleh Kalapas Surabaya Jalu Yuswa Panjang, Kamis (12/5).
Zaeroji menjelaskan, nantinya peserta yang sudah dapat ilmu pertukangan kayu, akan membuat pintu, jendela maupun produk olahan kayu lainnya. Sedangkan untuk peserta pelatihan struktur bangunan, akan membuat pondasi, tembok dan struktur bangunan lainnya.
“Sehingga APBN yang dikeluarkan untuk pembinaan WBP, juga akan bermanfaat untuk pemenuhan sarpras lapas,” ujar mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi, Kamis (12/5).
Pria kelahiran Samarinda itu menerangkan bahwa nantinya ruangan pameran itu nantinya akan dimanfaatkan untuk showroom hasil karya warga binaan. Seperti meubelair, tahu nigarin, baju dan souvenir.
“Masyarakat yang ingin membeli, bisa langsung datang dan melihat di showroom tersebut,” sambung mantan Kakanwil Kemenkumhan Kepulauan Riau ini.
Sementara itu, Jalu yang melakukan peletakan batu pertama dengan adonan cor semen berharap para peserta pelatihan bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Dia berharap, bangunan di atas tanah 6×9 meter itu tidak hanya sekedar jadi. Melainkan para warga binaan bisa mendapatkan ilmu dan mengaplikasikannya dengan baik.
“Tolong ikuti semua arahan yang diberikan instruktur,” ujarnya.
Jalu juga menjelaskan bahwa pihaknya juga akan membangun dua sampai tiga bangunan lain sebagai outcome dari pembinaan keterampilan warga binaan.
“Semoga dengan kegiatan ini peserta tidak malas belajar sehingga mendapat pengetahuan atau skill lebih baik, kami apresisasi setinggi-tingginya semoga menjadi kegiatan yang baik dan berkesinambungan kedepannya,” tutupnya.
Sekadar diketahui, dimulainya proses pelatihan itu diikuti oleh 40 warga binaan hasil kolaborasi pihak lapas dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, Balai Latihan Kerja (BLK) dan Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI). (HUM/CAK)