JAKARTA, Slentingan.com – Isu Gibran Rakabuming Raka akan ‘digolkarkan’ telah mencuat setelah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan informasi ini. Ketua DPP Golkar, Airlangga Hartarto, juga akan memberikan penjelasan terkait isu tersebut.
Informasi ini diperoleh Hasto setelah menerima telepon dari Airlangga. Hasto mengatakan bahwa Airlangga memberitahu bahwa Gibran akan bergabung dengan Partai Golkar setelah dideklarasikan sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Hasto menyatakan bahwa Gibran bukan lagi menjadi kader PDI-P dan permohonannya untuk menjadi cawapres Prabowo adalah tanda bahwa dia telah keluar dari partai tersebut.
Menurut Hasto, Gibran tidak dapat tetap menjadi cawapres Prabowo jika masih terdaftar di PDI-P. Ini disebabkan oleh ketentuan dalam UU Partai Politik yang mengatakan bahwa seseorang tidak dapat diusung oleh dua partai yang berbeda dalam pemilihan.
Hasto mengungkapkan bahwa PDI-P telah mengusung Ganjar-Mahfud sebagai capres-cawapres mereka. Oleh karena itu, memiliki KTA ganda dapat mengakibatkan pencalonan seseorang menjadi batal, sesuai dengan aturan Pilkada. Hal ini juga berlaku dalam pilpres, di mana capres-cawapres tidak boleh memiliki KTA ganda.
Hasto juga menjelaskan bahwa Gibran telah mengirim surat permohonan ke PDI-P untuk pamit, yang menandakan bahwa dia akan dicalonkan oleh partai Gerindra dan Golkar.
Meskipun ada spekulasi bahwa PDI-P kesulitan dalam memecat Gibran, Hasto membantah hal ini, menyatakan bahwa ini adalah langkah yang diambil dengan mempertimbangkan etika politik dan aspirasi rakyat.
Golkar, sebagai partai yang disebut dalam isu ini, merespons dengan menyatakan bahwa mereka akan menunggu penjelasan lebih lanjut dari Airlangga. Ketua DPP Golkar, Dave Laksono, mengatakan bahwa penjelasan lebih lanjut akan diberikan oleh ketua partai mereka.
Golkar juga akan menggelar perayaan HUT mereka yang ke-59 di Jakarta hari ini, dan pertanyaan mengenai kehadiran Gibran dapat diajukan kepada panitia acara tersebut. (cak/raz)