JAKARTA, Slentingan.com – Bakal calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, dan calon wakil presidennya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menghadiri dialog terbuka Muhammadiyah di UMS Surakarta. Dalam kesempatan tersebut, Anies berbicara tentang perubahan dan pentingnya keadilan sosial.
Anies pertama-tama membahas Pembukaan UUD 1945, menegaskan bahwa Republik Indonesia tidak hanya didirikan untuk mengusir kolonialisme.
Dia menyoroti bahwa dasar pendirian republik ini adalah prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang tercantum dalam kalimat penutup Pembukaan UUD 1945.
“Dalam merinci visi dan misi kami pada acara diskusi ini, kami ingin menyampaikan bahwa upaya perubahan yang kami usung tidak hanya berupa pengubahan, tetapi merupakan tekad untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil, setara, dan memberikan peluang yang sama bagi semua,” ujar Anies dalam diskusi yang disiarkan oleh YouTube tvMu Channel pada Rabu, 22 November 2023.
Anies kemudian menjelaskan bahwa prinsip keadilan adalah hal utama yang menjadi landasan bagi visi dan misi mereka. Mereka berkomitmen untuk menerjemahkan prinsip ini dalam berbagai kebijakan yang akan diimplementasikan.
Dalam konteks sejarah, Anies mengingatkan bahwa perjalanan bangsa Indonesia dimulai sejak tahun 1928, ketika berbagai suku budaya sepakat untuk menjadi satu bangsa.
Kesepakatan ini, menurut Anies, ditegakkan melalui bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Dia menyoroti pentingnya bahasa ini sebagai faktor penyatuan di tengah beragamnya budaya.
“Dalam konteks kesepakatan menjadi bangsa Indonesia, bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia, memainkan peran sentral. Kesepakatan ini memungkinkan berbagai suku budaya bersatu, dan tanpa kesepakatan ini, mungkin di lingkungan kampus Muhammadiyah, mahasiswa dari berbagai daerah harus mempelajari berbagai bahasa, karena belum ada bahasa persatuan,” tambahnya. (cak/raz)