SURABAYA, Slentingan.com – Tiga rumah biliar, kedapatan beroperasi di bulan Ramadan. Akibatnya, tempat biliar tak kantongi izin khusus terverifikasi dari Dinas Pariwisata Kota Surabaya yang saat itu ramai pengunjung dibubarkan, Kamis sore, 21 Maret 2024.
Dibubarkannya rumah bola sodok Turbo Biliar Maspion Square Margorejo, Sonic Biliar Plaza Marina, dan M-Bluedark Marvel City Ngagel ini, pasca di sidak Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, didampingi anggota Satpol PP, dan Camat Wonocolo, Muslich.
Di lokasi pertama, Wawali Armuji bersama Camat Wonocolo, Muslich dan anggota Satpol PP kecamatan setempat, melihat langsung kondisi Turbo Biliar yang dipenuhi pengunjung.
Kedatangan Wawali didampingi Camat Muslich ini, sempat membuat keamanan setempat kaget. Wawali lantas meminta pihak security untuk dipanggilkan penanggungjawab rumah biliar tersebut.
Feri, selaku pengawas Turbo Biliar, langsung membawa berkas perizinan dan menunjukkannya kepada wawali. Setelah diperiksa, Turbo Biliar tidak mengantongi izin beroperasi di bulan Ramadan yang dikeluarkan Dinas Pariwisata.
Saling adu argumentasi pun terjadi. Tak ingin terjadi perdebatan panjang menyoal aturan boleh beroperasi atau tidak, Camat Wonocolo didampingi petugas Satpol PP kecamatan berjalan ke arena dan meminta pengunjung yang sedang main biliar segera membubarkan diri setelah permainan selesai.
“Mari setelah permainan usai, segera bubar. Untuk sementara waktu, tempat ini tidak boleh beroperasi selama bulan Ramadan. Nanti setelah Lebaran dibuka kembali,” pinta Muslich kepada pengunjung.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, meminta tempat usaha biliar yang tidak mendapat izin dari Dinas Pariwisata buka selama Ramadan, setidaknya mematuhi aturan yang sudah dibuat.
“Sidak ini berawal dari kejadian penutupan salah satu tempat bilar. Mereka protes, kenapa hanya tempat saya, yang lain tidak. Agar tidak terjadi kecemburuan sosial, kita tertibkan semua. Mana yang mengantongi izin khusus dari Dinas Pariwisata, dan mana yang tidak. Makanya, kita langsung cek lapangan,” ujar Armuji usai sidak.
Lanjut Armuji, dari banyaknya rumah biliar di Surabaya, hanya ada 9 tempat yang boleh beroperasi. Di antaranya Galaksi Biliar, Strike Koko 9 Ball, Hot Shot, Option, Golden Snitch, Seven, Kaza, dan City Ball. Ke-9 tempat tersebut sudah terverifikasi dan teregistrasi melalui SK 93133.
” Yang punya ijin dan terverifikasi dari Dinas Pariwisata Cuma ada 9 tempat. Maka dari itu, barang siapa pemilik usaha yang belum terverifikasi tidak boleh buka selama bulan puasa, monggo silahkan ditutup sendiri. Tujuannya tidak ada tebang pilih, dan tidak terjadi kecemburuan sosial,” beber mantan Ketua DPRD Kota Surabaya dua periode ini.
Menurutnya, rumah biliar terverifikasi itu boleh buka selama Ramadan dan hanya untuk sarana olahraga. Sementara yang belum terverifikasi dimohon untuk tutup sebagai bentuk penghormatan selama bulan Ramadan.
Feri, pengawas Turbo Biliar saat dikonfirmasi, mengaku aneh dengan aturan tersebut. Mengingat hanya ada 9 tempat biliar yang bisa beroperasi selama bulan Ramadan.
“Ini aneh, karena yang dapat ijin dari Pobsi hanya 9 tempat. Tempat kita ini izin komplit, malah nggak dapat rekomendasi. Lagian yang dimasalahkan pada SK 93113, sedangkan itu sudah digabung dengan pemerintah pusat menjadi SK 9311 KLBI. Kita sudah punya 9311. Kalau setahu saya di 93113 itu khusus tempat hiburan. Sementara biliar ini masuk kategori olahraga. Mengapa lapangan badminton, lapangan futsal nggak disuruh tutup,” ujar Feri terlihat kecewa.
Masih kata Feri, pemkot menganggap biliar masih masuk kategori hiburan, bukan olahraga.
“Kita keberatan dengan penutupan ini. Kita bingung, kalau masih dianggap 93113 KLBI. Karena itu masih dianggap masuk ranah hiburan,” pungkas Feri.
Usai dari Turbo Biliar, Wawali Armuji melanjutkan perjalanan sidak ke Sonic Biliar Plaza Marina. Di Sonic juga didapati ramai pengunjung main biliar, Begitu pula di M-Bluedark Marvel City Ngagel.
Para pengunjung terlihat asyik bermain bola sodok. Seketika itu, di dua lokasi tersebut petugas Satpol PP meminta kepada pengunjung untuk membubarkan diri. BOY/GIT