SURABAYA, Slentingan.com – Operasi skala besar bersama jajaran pemkot, TNI/Polri, dan organisasi masyarakat (Ormas) serta warga, Sabtu (3/12) malam hingga Minggu (4/12) dinihari, berlangsung aman dan lancar.
Operasi gabungan mengantisipasi terjadinya aksi tawuran dan konvoi gangster yang belakangan meresahkan warga Kota Pahlawan, terus dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman.
Wali Kota Eri Cahyadi bersama rombongan berpatroli menggunakan sepeda motor. Dia memulai dari Balai Kota Surabaya lalu menuju ke arah wilayah Keputih Tegal, Kecamatan Sukolilo.
Di lokasi ini, Eri menghampiri warung kopi (warkop) yang sebelumnya diserang oleh sekelompok remaja bersenjata tajam (sajam).
Usai dari kawasan Keputih Tegal, Eri bersama rombongan beranjak menuju ke Pakuwon City Mall hingga mengarah ke Jalan Kenjeran. Saat di tengah jalan tersebut, rombongan sempat berhenti menemukan segerombolan 5 orang anak remaja di bawah umur yang mencurigakan.
“Iki arep nang endi (ini mau ke mana) sudah malam,” tanya wali kota saat itu.
Remaja tersebut beralasan akan nongkrong. Padahal sudah hampir dinihari. Eri menilai alasan remaja tersebut tidak masuk akal. Dia lantas meminta kepada salah satu petugas gabungan yang ikut patroli untuk memeriksa barang bawaan para remaja itu.
Saat diperiksa hasilnya mengejutkan, petugas menemukan senjata tajam berukuran sekitar 10-15 cm di salah satu bagasi motor para remaja tersebut.
“Ini dibawa langsung motornya, naikkan truk Satpol PP,” tegas wali kota usai mengetahui temuan sajam itu.
Rombongan patroli lanjut melakukan penyisiran di kawasan Jalan Kenjeran. Rombongan kemudian berhenti di salah satu tempat hiburan malam untuk memeriksa lokasi tersebut.
Usai dari lokasi tempat hiburan malam itu, tim gabungan menerima laporan ada 7 orang yang diamankan oleh lurah, babinsa, LPMK, dan warga di Jalan Lebak Permai III, Kecamatan Tambaksari.
Ternyata, sekelompok orang yang terdiri dari remaja dan satu orang dewasa itu membawa sajam yang dibalut kain dan disimpan di dalam bagasi motornya.
“Lek onok sing nggak kenal, cangkruk-cangkruk, warga kudu nakoni (kalau ada orang tidak dikenal yang nongkrong, bergerombol, warga harus menanyakan). Ini biar dibawa ke polres, biar diproses,” tutur wali kota.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan yang turut serta dalam operasi gabungan mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi. Dia mengapreasiasi dukungan wali kota dalam memberantas aksi tawuran dan gangster.
Senada dengan wali kota, Yusep pun tidak memberikan toleransi sedikitpun bagi yang terlibat mengganggu kenyamanan dan keamanan publik di Kota Pahlawan.
“Bahkan kami juga melakukan tindakan tegas dan terukur. Kami tak segan menembak untuk melumpuhkan, karena mereka terus melakukan penyerangan,” tegasnya.
Yusep memastikan, operasi bersama pemkot, TNI/Polri, dan seluruh lapisan masyarakat ini berlaku seterusnya untuk mencegah terjadinya aksi tersebut. Dalam hal pengawasan dan pengamanan di perkampungan, dia mengimbau kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan kepolisian apabila mengetahui ada orang atau kelompok yang terlihat mencurigakan.
“Seperti halnya yang terjadi hari ini, kita amankan 12 orang yang membawa sajam, itu mereka kita amankan dan proses. Tentu akan kita terapkan undang-undang darurat kepemilikan senjata tajam terhadap yang membawa, sedangkan yang berkendara tidak sesuai ketentuan, maka akan kita lakukan tindakan tilang,” ucap Yusep. (GIT/CAK)