SURABAYA, Slentingan.com – Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus mengupayakan komitmen dalam menekan angka kemiskinan di kota Surabaya dengan mendorong sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan penyerapan tenaga kerja produktif.
Cak Awi, sapaan akrab ketua DPRD Surabaya menerangkan bahwa ia dan pihaknya tengah melakukan pembahasan raperda pengentasan kemiskinan.
“Kami menyerap aspirasi masyarakat mengenai pembangunan,” kata Cak Awi, Senin (30/01/2023).
Dilansir dari Jawa Pos, Cak Awi juga menjelaskan kemajuan yang terjadi di kota pahlawan dibawah naungan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang tak luput dari dukungan DPRD Surabaya.
Salah satunya memberikan serta mendekatkan fasilitas layanan kepada masyarakat baik secara teknologi maupun aksi lapangan.
“Pelayanan Administrasi Penduduk harus tuntas di kelurahan,” lanjutnya.
Tak hanya fasilitas teknologi maupun aksi lapangan, Cak Awi juga kembali mengatakan terkait upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan dorongan DPRD Surabaya yakni, perbaikan 8.000 jamban sehat serta 3.500 perbaikan Rumah Tak Layak Huni (Rutilahu) milik warga.
Politikus PDI Perjuangan ini juga memaparkan, bahwa telah ada sebanyak 25 ribu beasiswa bagi pelajar SMA/K sederajat baik negeri maupun swasta bagi anak yang berasal dari keluarga kurang mampu di kota Surabaya.
“Saya juga mengapresiasi kinerja Pak Wali dalam mendirikan rumah-rumah padat karya. Inovasi yang bertujuan menekan angka pengangguran dan mengungkit penguatan ekonomi keluarga tidak mampu,” ucap Cak Awi.
Sementara itu, organisasi masif ibu-ibu Kader Surabaya Hebat (KSH) juga mengupayakan pembangunan kota Surabaya melalui prevalensi balita stunting.
Bahkan seorang warga dari Tenggilis Mejoyo mengaku, bahwa angka stunting balita yang semula ada lima kini menjadi satu anak.
“Ibu-ibu KSH ini betul-betul hebat. Mereka bekerja keras menekan angka stunting, memperhatikan kesehatan masyarakat, lansia, pendidikan, dan sebagainya,” pungkas Cak Awi. (GIT/NIK)