GRESIk, Slentingan.com – Rutan Kelas II B Gresik mulai mengurai persoalan klasik overkapasitas yang selalu menjadi persoalan di rutan/lapas di Jawa Timur. Salah satunya dengan memindahkan WBP (warga binaan pemasyarakatan) yang sudah memiliki ketetapan hukum (incracht)
Mulai tahun 2021, Rutan Gresik sudah mulai mengembalikan fungsi rumah tahanan (rutan) sebagai tempat penahanan. Dari pembagian blok hunian sampai merata, hingga kebersihan diutamakan.
Rutan Gresik yang seharusnya memiliki daya tampung hanya 208, kini telah mencapai 746 WBP di dalamnya. Kondisi inilah yang membuat pihak rutan harus mengatur jumlah hunian.
“Selama tahun 2021 ini, sudah ratusan warga binaan yang kami pindahkan ke lapas untuk pembinaan kelanjutan,” beber Kepala Rutan Gresik Aris Sakuriyadi, Minggu (14/11/2021).
Selain itu, Aris menyebutkan bahwa pihaknya juga melakukan distribusi internal. Pembagian kamar dilakukan secara merata. Setiap kamar besar rata-rata berisi 20 orang warga binaan. Tidak ada kamar yang diisi lebih dari 50 warga binaan.
“Kami selalu mengupayakan dan memberikan pelayanan prima agar blok huniaan ini sesuai dengan HAM dan layak huni,” tegas Aris.
Rutan Gresik, lanjut Aris, juga menyediakan enam kamar blok karantina COVID-19. Blok tersebut diperuntukkan untuk tahanan baru.
“Saat pandemi sedang tinggi pada Juni-Agustus lalu, WBP yang positif kami masukkan blok karantina, sehingga melokalisir penyebaran COVID,” tuturnya.
Kondisi ini, lanjut Aris, juga ditunjang dengan kerjasama yang baik dengan seluruh warga binaan. Salah satunya untuk menjaga ketertiban dan kebersihan blok hunian. Pihaknya membentuk tim tahanan pendamping (tamping) khusus kebersihan dari masing-masing blok.
Untuk penunjukkan tamping ini, Aris menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan standar ketat. Tidak hanya asal tunjuk saja, tetapi harus melewati sidang TPP (Tim Pengamat Pemasyarakatan) Rutan Gresik.
“Selain itu, syarat mutlaknya adalah tamping terpilih sudah menjalani separuh masa tahanan dan berperilaku baik,” jelasnya.
Dan yang harus digarisbawahi adalah pelayanan dan kondisi lingkungan Rutan Gresik sekarang sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Rutan Gresik telah berbenah dan berproses.
“Semua fasilitas pelayanan yang kurang segera diperbaiki, hal ini sebagai bentuk komitmen jajaran Rutan Gresik untuk Bersinar (Bersih dari Handphone, Pungutan Liar dan Narkoba),” pungkasnya. (hum/cak)