SURABAYA, Slentingan.com – Perwakilan pedagang dan manajemen Pasar Turi Baru, melakukan audiensi bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di ruang sidang Balai Kota Surabaya, Jumat (24/3/2023).
Dalam audiensi itu muncul kesepakatan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siap mendukung penuh dan memfasilitasi rencana pembukaan seluruh stan pedagang Pasar Turi Baru pada 1 April 2023.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, penkot siap membantu asalkan seluruh stan pedagang Pasar Turi Baru sepakat buka bersama untuk memantik lebih banyak pengunjung datang ke lokasi.
“Kalau stan Pasar Turi ini semuanya buka, maka orang akan banyak pilihan, maka (orang) akan datang itu nyaman. Tapi kalau masih banyak (stand) yang tutup, ya tidak mungkin wong teko (orang datang),” kata Wali Kota Eri Cahyadi ditemui usai audiensi.
Wali Kota Eri mengatakan, selain membuka seluruh stan pedagang, ia juga menyarankan manajemen untuk menggratiskan sementara biaya parkir di Pasar Turi Baru. Upaya tersebut, merupakan bagian dari strategi promosi agar pengunjung mau datang.
“Masih kita rembuk juga dengan teman-teman manajemen, maka dalam satu minggu ke depan setelah tanggal 1 April 2023, nanti parkir digratiskan sehingga banyak orang yang akan hadir,” sambungnya.
Tak hanya itu, Wali Kota Eri juga memastikan, bahwa event-event Pemkot Surabaya juga akan diletakkan di Pasar Turi Baru. Ini diharapkan dapat pula menarik orang datang selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.
“Sehingga akan menarik orang untuk datang sampai Hari Raya Idul Fitri,” tegasnya.
Cak Eri mengungkapkan, sebagai upaya untuk meramaikan Pasar Turi Baru, maka tidak semua penjual yang membuka stand pada 1 April 2023 adalah pedagang skala besar atau grosir. Nah, setelah Hari Raya Idul Fitri, pedagang dengan jumlah besar atau grosir kembali menempati stand di Pasar Turi Baru.
“Jadi hari ini kita sepakat bahwa tanggal 1 April 2023 semua stand dibuka. Yang kedua, kalau masih ada permasalahan service charge dan macam-macam, silahkan mengajukan secara pribadi kepada manajemen pengelola, bukan digebya uyah (disamaratakan). Jadi permasalahan satu orang, tidak untuk semua orang,” jelasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga mengaku terharu, karena dalam audiensi hari ini sejumlah pedagang menawarkan stand kosong yang mereka miliki untuk ditempati sementara oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab, sebagian mereka memiliki stan di Pasar Turi Baru lebih dari satu.
“Matur nuwun (terima kasih) untuk seluruh pedagang Pasar Turi. Ayo waktunya kita bangkit, hilangkan rasa persaingan di antara sesama, hilangkan rasa saya paling hebat, ayo dibuka dulu, kalau ada masalah lainnya ajukan, tapi jangan tidak membuka karena semuanya jadi rugi, ayo dibuka,” bebernya.
Di waktu yang sama, General Manager (GM) Pasar Turi Baru, Teddy Supriyadi mengatakan, bahwa saat ini ada sebanyak 900 stand yang sudah dibuka dari jumlah seluruhnya 4.500 stan. Artinya, secara persentase sekitar 15 persen stand yang telah beroperasi di Pasar Turi Baru.
“Tetapi memang ada perkembangan dari mulai awal buka sampai sekarang. Termasuk juga pertumbuhan terhadap kunjungan, sekarang ini rata-rata kunjungan satu bulan mencapai sekitar 90 ribu pengunjung,” kata Teddy.
Pihaknya juga memastikan bahwa manajemen akan terus berupaya untuk meramaikan Pasar Turi Baru. Salah satunya dengan menggelar event-event untuk memantik pengunjung datang.
“Termasuk juga program-program seperti bazar, bazar Ramadan, event-event dan agenda-agenda seusai kalender event yang kami siapkan setiap bulan,” pumgkasnya. (CAK/BOY)