SURABAYA, Slentingan.com – Korban member arisan Cuan Grup (CG) semakin bertambah. Terbaru Shasha R melapor ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim bersama Fina Wu dan Selani Desti terkait investasi dan arisan bodong, Selasa, 24 Oktober 2023
Dia melaporkan pengelola investasi dan arisan online yakni Alexa Dewi, Mita Reza alias Tata Ghaniez, dan Rully Febriana alias Febi.
Awalnya Shasha mendapatkan tawaran untuk berinvestasi ke (CG). Pada 31 Agustus 2023, Shasha menyetorkan uangnya Rp 40 juta dan dijanjikan profit 17 persen.
“Saya diajak (maksa) ikut investasi dengan keuntungan 17 persen dan seharusnya mendapatkan modal dan profit Rp 46,8 juta. Seharusnya 1 Oktober saya sudah dapat,” kata Shasha yang juga seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya.
Kemudian, Shasha diajak bertemu dengan pihak (CG) yakni Tata Ghaniez dan Rully. Dalam pertemuan tersebut mereka meminta untuk menurunkan 17 persen profit menjadi 7 persen karena tidak sanggup mengeluarkan dengan profit sebesar itu.
“Saya diajak ketemuan Tata Ghaniez dan Rully Febriana dan minta untuk diturunkan yang awalnya profit 17 persen dan dijanjikan profit 7 persen karena tidak sanggup mengeluarkan profit sebesar itu. Dan dijanjikan akan dikembalikan modal dicicil sebanyak 4 kali. Tapi hingga sekarang jangankan profit, uang modal pun belum dicicil,” ungkapnya.
Korban lain, FinaWu mengaku tertarik mengikuti investasi melalui media sosial Instagram yang dipromosikan oleh selebgram dan dijanjikan profit besar.
Fina mengatakan, bahwa ia ikut investasi ini dari bulan Januari dan transfer sebesar Rp 50 juta dengan profit 10 persen. Ia mendapatkan profit Rp 5 juta tiap bulannya.
“Saya mendapatkan profit Rp 5 juta setiap bulannya selama 7 bulan. Jadi total profit Rp 35 juta dari Januari sampai Juli. Namun di bulan Agustus hingga jatuh tempo profit saya tidak diberikan,” ucap Fina.
Selanjutnya, pada tanggal 22 Juli, Fina kembali melakukan investasi dan mentransfer uang sejumlah Rp 100 juta dan Rp 40 juta lagi pada tanggal 28 Juli.
“Saya kembali menyetor uang Rp 100 dan Rp 40 juta di bulan Juli dan dijanjikan profit 15 persen. Namun hingga sekarang profit tidak lagi diberikan,” bebernya.
Tidak hanya itu, Fina juga ikut arisan di Cuan Grup dengan mentransfer Rp 27,8 juta. Namun baru berjalan 6 kali arisan tersebut sudah tidak jelas.
“Seharusnya dengan modal yang saya keluarkan, saya bisa mendapatkan Rp 284,5 juta. Saya berharap uang saya bisa dikembalikan,” pungkas Fina.
Sementara itu Aktivis Perempuan dan Sosial Jawa Timur Siti Rafika Hardhiansari menyampaikan pesan agar para owner CV Cuan Grup tidak memberikan penawaran yang menjanjikan profit besar di luar nalar.
Seperti investasi atapun arisan. Karena hal ini sangat merugikan pihak-pihak yang menjadi korban adalah kaum prempuan.
“Tolong jangan menjanjikan penawaran angin surga (keuntungan besar) jika ternyata tidak sesuai dengan perjanjian awal,” ungkap Rafika.
“Harapanya semoga tidak ada lagi investasi atau arisan yang merugikan masyarakat khususnya kaum perempuan,” tandasnya.
Terpisah, Dirreskrimsus Polda Jatim Kombespol Farman dikonfirmasi masalah itu akan mengecek dulu laporan korban member Cuan Grup tersebut.
“Kami mengimbau agar waspada dan berhati hati dengan modus ataupun investasi apapun sejenisnya. Karena jika menjadi korban penipuan akan merugikan diri sendiri. Segera laporkan jika ada indikasi penipuan,” kata Farman. (cak/raz)