MEDAN, Slentingan.com – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, melakukan silaturahmi dengan Komunitas Tionghoa Indonesia (KITA) di Medan, Sumatra Utara.
Dalam pertemuan tersebut, Kaesang dihadapkan pada pertanyaan mengenai makna dari ‘politik jalan ninja’.
Pertanyaan tersebut diajukan oleh Ketua Komunitas KITA, Edi Sugandi, di Srikandi Samanhudi, Medan, Sumut, pada Minggu, 12 November 2023. Edi menanyakan makna politik jalan ninja dan visi misi Kaesang sebagai Ketua Umum PSI.
“Bahasa politik politik jalan ninja kita. Kok pake bahasa ninja, maksudnya apa? Visi misi Mas Kaesang bisa sampaikan,” tanya Edi kepada Kaesang.
Dalam menjawab, Kaesang mengungkapkan bahwa politik jalan ninja terinspirasi dari serial anime Jepang, yaitu Naruto. Dia merinci bahwa Naruto memiliki cita-cita menjadi hokage di Desa Konoha.
“Ketika kita bicara tentang politik jalan ninja, kenapa ada kata ninja, ini diambil dari Naruto, anime Jepang. Ninja-ninja di sana memiliki cita-cita menjadi hokage di desa tersebut,” ungkap Kaesang.
Menurut Kaesang, hokage dalam konteks ini merujuk pada presiden, karakter yang tangguh meski dihadapkan pada banyak ujian.
“Hokage itu presiden. Karakter itu sangat kuat meski diuji banyak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kaesang menjelaskan bahwa konsep ninja juga mencerminkan pergerakan yang senyap. Meskipun bekerja dengan senyap, PSI tetap berkomunikasi dengan masyarakat untuk mengetahui kebutuhan dan aspirasi mereka.
“Ninja itu pergerakannya senyap, kita senyap tetapi tetap bertanya ke masyarakat kebutuhannya apa, dan maunya apa,” tambahnya.
Kaesang kemudian mengaitkan prinsip ini dengan program unggulan PSI, seperti RUU perampasan aset. Meski demikian, dia mengakui bahwa visi misi PSI mungkin belum sepenuhnya sesuai dengan harapan masyarakat.
Oleh karena itu, Kaesang berupaya melakukan konsolidasi langsung dengan masyarakat untuk memastikan bahwa tujuan PSI mendukung perbaikan Indonesia ke depan.
“Kami memiliki program unggulan, seperti RUU perampasan aset. Namun, ketika kami bertanya ke masyarakat tentang keinginan mereka dan apa yang diharapkan dari PSI, mungkin visi misi kami belum tentu cocok. Oleh karena itu, saya menggunakan kesempatan ini untuk berkomunikasi secara langsung, agar kita dapat memahami lebih baik bagaimana masyarakat menginginkan perubahan. Yang terpenting, tujuan kita adalah untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik ke depan,” paparnya. (cak/raz)