KEDIRI, Slentingan.com – Lapas Kelas IIA Kediri berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba pada Rabu (22/11). Setelah geger keripik pisang dicampur narkoba beberapa waktu lalu, kini muncul modus baru dengan nasi bungkus diduga dicampur dengan narkoba.
“Petugas berhasil mengamankan dua orang yang diduga hendak menyelundupkan tiga bungkus nasi yang dicampur dengan narkoba,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono.
Dua orang yang diamankan awalnya berkunjung ke Lapas untuk menitipkan nasi kepada seorang warga binaan. MCA dan AV, dua pria berinisial tersebut, tiba sekitar pukul 10.00 WIB.
“Pengunjung MCA mendaftar kunjungan penitipan barang untuk salah satu warga binaan Lapas Kediri berinisial SSA yang juga terjerat kasus narkoba,” terang Heni.
Namun, modus MCA terendus oleh tim intelijen Lapas Kediri. Petugas memeriksa barang bawaan MCA dan melakukan penggeledahan melalui x-ray.
“Meskipun secara kasat mata tidak terlihat jenis narkoba yang digunakan karena sudah terlebur dengan nasi putih,” urai Kalapas Kediri, Hanafi.
Untuk memastikan, petugas meminta MCA mencicipi nasi yang dibawanya. MCA baru mengakui bahwa nasi tersebut terasa pahit.
“MCA juga mengaku sedikit pusing setelah memakan sesendok nasi tersebut,” tutur Hanafi.
Petugas berkoordinasi dengan Satreskoba Polres Kediri, yang kemudian membawa barang bukti beserta kedua pria ke Mapolres Kediri.
“Penyidik dari Polres Kediri melakukan pemeriksaan awal kepada pengunjung yang membawa barang titipan/makanan tersebut,” tambah Hanafi.
Dari pemeriksaan awal, MCA menyebutkan bahwa barang yang dibawanya adalah titipan dari temannya WK, yang tinggal di Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
“Penyidik kepolisian membenarkan bahwa kedua pelaku terlibat dalam jaringan pengedar narkoba,” tutur Hanafi.
Hanafi mengapresiasi jajarannya karena menjalankan tugas sesuai dengan SOP, sehingga barang terlarang seperti narkoba tidak dapat masuk ke dalam lapas.
“Saya mengingatkan agar setiap jajaran petugas Lapas Kediri untuk terus berkomitmen dalam memerangi narkoba dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan serta deteksi dini sesuai dengan 3 kunci pemasyarakatan maju plus basic to basic,” tegasnya. (cak/raz)