SURABAYA, Slentingan.com – Imam Syafi’i, Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memanfaatkan potensi bangunan bersejarah sebagai destinasi wisata guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Menurut Imam Syafi’i, Surabaya memiliki potensi wisata yang belum sepenuhnya dimaksimalkan, terutama pada bangunan-bangunan tua bersejarah.
Saat dihubungi pada Kamis, 7 Desember 2023, ia menyatakan keprihatinannya terhadap minimnya pergerakan di Kota Tua Surabaya Utara, yang juga dikenal sebagai “Suroboyo Kutho Lawas”.
Terlebih lagi, rencananya untuk meluncurkan destinasi ini pada 31 Desember 2023 tampaknya belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Surabaya seharusnya serius dalam mengelola potensi wisatanya. Bangunan-bangunan tua yang ada memiliki potensi besar untuk meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” tegas Imam Syafi’i.
Imam menyoroti kurangnya informasi atau kegiatan yang mendukung peluncuran destinasi wisata tersebut.
“Pemerintah Kota harus memberikan perhatian serius, bukan hanya deklarasi belaka. Surabaya bisa menjadi kota wisata kuno yang berkembang, tetapi hingga saat ini, masih terasa seakan-akan tidak ada perkembangan yang berarti,” ungkapnya.
Dia menekankan bahwa pengembangan wisata kota kuno atau bersejarah dapat memicu efek domino positif.
Kedatangan wisatawan dapat meningkatkan transaksi di berbagai sektor, seperti kuliner, kerajinan lokal, dan transportasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan kontribusi terhadap APBD Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya, yang menyadari potensi ini, berencana untuk segera menata kawasan wisata kota tua di Surabaya Utara.
Wali Kota Eri menargetkan penyelesaian tata kawasan sebelum 31 Desember, dengan rencana pembuatan paving di Jalan Karet dan sekitarnya.
Rencananya, kawasan ini akan diberi nama ‘Suroboyo Kutho Lawas’ dan menampilkan berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menawarkan aneka olahan kopi. (cak/raz)