SURABAYA, Slentingan.com – Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti, mengusulkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengembangkan peta banjir berbasis digital sebagai solusi konkret dalam menangani banjir di kota dan permukiman.
Reni Astuti menekankan bahwa teknologi digital dapat memungkinkan pemantauan banjir secara real-time, memberikan informasi yang lebih rinci, berkala, dan sistematis.
Hal ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menangani dan mengatasi banjir secara lebih efektif. Reni Astuti menyatakan pandangannya pada Rabu, 28 Februari 2024.
Menurut Reni, peta digital akan memuat informasi terkait lamanya genangan, waktu terjadinya banjir, dan luas genangan di setiap wilayah.
“Sebelum hujan, indikatornya bagaimana, dan saat hujan, bagaimana, sehingga petugas bisa siaga dengan melihat dashboard,” ujarnya.
Selain itu, peta digital akan memuat informasi real-time tentang kondisi terkini di setiap lokasi di Surabaya, termasuk proyek-proyek penanganan banjir yang telah atau sedang dilaksanakan oleh Pemkot setempat.
Reni juga menyebut bahwa peta banjir berbasis digital dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, sehingga dapat mengurangi persepsi kurangnya upaya Pemkot Surabaya dalam menangani kejadian banjir.
“Pemerintah kota harus bersifat informatif agar masyarakat mengetahui persoalan yang dihadapi dan tidak beranggapan bahwa penanganannya tidak memuaskan,” tambahnya.
Meskipun Pemkot Surabaya telah melakukan sejumlah upaya untuk menangani banjir, seperti memperkuat sarana prasarana melalui instalasi pompa, saluran air, dan pembangunan bozem, Reni menegaskan bahwa penanganan banjir harus dilakukan secara lebih terstruktur dan komprehensif.
Reni juga menyadari bahwa banjir di Surabaya seringkali disebabkan oleh aliran air dari daerah lain. Oleh karena itu, ia mendorong Pemkot Surabaya untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan dalam penanganan banjir, terutama di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Gresik.
Reni mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika banjir tidak ditangani dengan serius, maka dapat membahayakan keselamatan masyarakat dan mengganggu aktivitas mereka.
Selain itu, Reni juga memantau terjadinya banjir di permukiman kawasan Surabaya Timur, seperti Semampir, yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Dalam kesimpulannya, Reni menyatakan bahwa Pemkot Surabaya harus memiliki target-target dan strategi penanganan yang tepat sasaran. Dia menggarisbawahi pentingnya kerja sama antarinstansi dan perhatian bersama dalam menyelesaikan masalah banjir ini. (cak/raz)