SURABAYA, Slentingan.com
Direktorat Jenderal Imigrasi melakukan sosialisasi Coaching Clinic on Immigration Services and Second Home Visa Assistance di Gedung Wisma Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Surabaya, Kamis (3/11) siang.
Kegiatan ini dibuka oleh PIt Direktur Jenderal Imigrasi, Widodo Ekatjahjana. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa upaya ini adalah wujud untuk mendekatkan institusi Imigrasi kepada sektor usaha.
“Pelayanan imigrasi menjadi indikator penting mudahnya ease of doing business dan kemudahan investasi di Indonesia. Untuk itu saya ingin mendekatkan jajaran imigrasi kepada investor bapak/ibu sekalian,” jelas Widodo.
Menurutnya, bahwa Imigrasi harus menjadi sahabat bagi dunia usaha dan investasi tanpa meninggalkan kewajiban pokok yaitu pelayanan, penegakan hukum dan pengawasan orang asing. Untuk itu Imigrasi dalam mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi, harus mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada. Sesuai dengan instruksi pemerintah bahwa
Pemberian Visa dan Izin tinggal terbatas Rumah Kedua. Kebijakan ini merupakan subyek orang asing tertentu yang hendak tinggal dan berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia.
Dengan visa ini orang asing dapat tinggal dan menetap dengan durasi 5 hingga 10 tahun. Dalam rentang waktu ituorang asing dapat melakukan berbagai kegiatan termasuk investasi apalagi ditengah kondisi perekonomian dunia yang dinamis.
“Second Home Visa ini merupakan upaya kita untuk memfasilitasi pebisnis yang belum pernah masuk atau sudah pernah masuk dan punya aset serta ingin mengembangkan kegiatan ekonominya di Indonesia lebih lanjut,” lanjutnya.
Adapun pendaftaran second home visa ini dapat dilakukan melalui sistem online dari dalam dan luar negeri dengan mengakses situs visa-online.imigrasi.go.id dengan tarif
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 3 juta rupiah. Dengan demikian diharapkan antusiasme orang asing terhadap jenis layanan visa yang baru ini dapat sambutan yang positif.
“Banyak yang berminat, bahkan menyambut positif dan bertanya kepada petugas. Itu sebabnya saat ini kami sosialisasikan,” beber Plt Dirjen berlatar belakang akademisi ini.
Dipilihnya kawasan industri SIER bukan tanpa alasan, sebab berdasarkan data bahwa investor dan tenantyang melakukan operasional di bawah koordinasi PT SIER (kawasan SIER dan PIER) berjumlah hingga ratusan perusahaan.
Dalam kegiatan itu turut pula hadir perwakilan konsul negara negara sahabat yang ada di Surabaya seperti Jepang, Jerman, Australia, dan India serta perwakilan Pemerintah Kota Surabaya. (GIT/BAD)