Surabaya, Slentingan.com – Komisi A DPRD Surabaya mengajak Pemkot Surabaya untuk saling besinergi merancang pemulihkan ekonomi di Surabaya. Mengingat, Kota Surabaya yang saat ini menduduki zona kuning sebuah prestasi. Sekarang saatnya memikirkan keberlangsungan ekonomi di Ibukota Jawa Timur.
“Ini saatnya pemulihan ekonomi. Saatnya merelaksasi semua hal. Yang penting adalah komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar anggota Komisi A dari Fraksi Partai Golkar, Arif Fathoni, Selasa (14/9/2021).
Ia mengakui, kendati Surabaya telah menyandang level 2, namun belum ada kepastian sektor pariwisata akan dibuka sepenuhnya. Termasuk bioskop, taman, kafe, pub, spa dan rekreasi hiburan umum (RHU) lainnya.
Menurutnya, sudah saatnya sektor pariwisata direlaksasi. Ini juga sejalan dengan keputusan Inmendagri. Pemkot diajaknya untuk memikirkan pemulihan ekonomi. Bila RHU dibuka, ada sejumlah syarat yang disebutnya harus dipenuhi. Salah satunya mewajibkan tes antigen bagi tamu yang datang.
“Ketika RHU dibuka, paling tidak pertama, seluruh karyawan harus sudah tervaksin dua kali. Kedua, prokes harus dijaga. Ketiga, pengunjung yang datang ke tempat RHU wajib dites swab antigen terlebih dahulu,” sambung Fathoni.
Pihaknya yakin, manakala pengusaha atau pemilik RHU memegang teguh komitmen itu, sektor pariwisata bisa pulih sedia kala. Hal itu juga sebagai wujud dukungan memutus mata rantai Covid-19 di Surabaya.
“Setidaknya ikut membantu meringankan beban pemkot. Karena kalau ada RHU yang bandel, ini bisa memicu klaster. Jika sudah begini yang rugi pemkot, karena harus mengobati orang yang terpapar lagi. Makanya komitmen itu harus dipegang teguh. Sehingga sektor ekonomi jalan, sektor kesehatan juga terjamin,” bebernya.
Soal keharusan swab antigen, pengusaha RHU sempat mengeluhkan. Karena dinilai mahal dan membuat pengunjung enggan datang. Namun Thoni tegas mengatakan, tes antigen penting diterapkan.
“Tes antigen wajib. Itu bentuk antisipasi pertama. Jadi pemilik RHU harus memastikan pengunjung yang datang tidak sedang membawa virus Covid-19. Soal biaya tes antigen, tinggal dibebankan ke pengunjung lewat tagihan bill,” urai mantan wartawan ini.
Tak luput dari perhatiannya, Thoni juga mengingatkan penegak peraturan daerah. Manakala seruan RHU buka sudah menggema, jangan sembarangan dalam bertindak.
“Semisal instansi terkait mau memonitoring silakan, tetapi jangan sampai membuat pengunjung lari karena khawatir kena razia,” pesannya. (*/cak)