SURABAYA, Slentingan.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka penyelenggaraan Musyawarah Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) di Gedung Tim Penggerak (TP) PKK, Selasa (27/12/2022). Dalam pembukaan acara tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus PERWOSI Jatim, Arumi Bachsin, dan Ketua Umum Koni Surabaya, Hoslih Abdullah.
Selain itu, dalam pembukaan musyawarah ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua PERWOSI Jawa Timur, Iswachyu Dhaniarti, Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, dan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati. Tak hanya itu, Ketua Ranting PERWOSI dari 31 Kecamatan se-Surabaya turut hadir dalam pembukaan musyawarah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi berpesan kepada seluruh tamu undangan yang hadir untuk meningkatkan prestasi atlet wanita melalui organisasi PERWOSI. Menurutnya, peran dari sebuah organisasi yang digerakkan oleh kaum wanita itu memiliki dampak besar.
“Dalam membangun kota sangat dibutuhkan peran serta PERWOSI, untuk menjadi kota yang sehat, nyaman dan tentunya berprestasi. PERWOSI tak bergerak sendiri, ketika nanti pengurus baru dilantik, maka harus bergandeng tangan dengan Koni Surabaya,” kata Wali Kota Eri.
Menurut Eri, kolaborasi antara PERWOSI dengan Koni Surabaya juga tak kalah penting. Dirinya pun yakin, ketika dua organisasi itu bersatu, dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi para atlet wanita Kota Pahlawan.
Selain mengembangkan bakat dan kemampuan, sambung Eri, para atlet wanita itu ke depannya juga bisa menularkan bakatnya di setiap RW, Kelurahan dan Kecamatan. “Dengan begitu akan muncul semua atlet-atlet wanita lainnya. Karena membangun Surabaya tidak bisa dilakukan sendirian oleh Pemerintah Kota (Pemkot),” sambung Eri.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu mengungkapkan, Surabaya memiliki banyak fasilitas penunjang olahraga. Mulai dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Gelora Pancasila, Lapangan Hoki, Gelora 10 Nopember, serta masih banyak lainnya. Semua fasilitas itu dapat digunakan cuma-cuma oleh para atlet Kota Pahlawan dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya.
“Jadi Bu Kadis (Disbudporapar), jangan ditarik uang, gratiskan. Asalkan itu (fasilitas) digunakan untuk menunjang prestasinya atlet Surabaya, nanti Koni yang menentukan. Kalau atlet dari luar daerah, baru boleh ditarik Bu Kadis,” pesan Cak Eri.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus PERWOSI Jatim, Arumi Bachsin mendukung program dan fasilitas penunjang prestasi olahraga Pemkot Surabaya. Menurut Arumi, olahraga itu harus “Mengolahragakan masyarakat dan Memasyarakatkan olahraga”.
“Kalau Memasyarakatkan olahraga itu bagaimana membuat olahraga itu eksis. Sedangkan Mengolahragakan masyarakat, mengajak atlet wanita yang telah pensiun untuk terlibat dalam kegiatan PERWOSI. Mengajak perempuan dan anak untuk ikut dalam kegiatan olahraga,” kata Arumi.
Menurut Arumi, dengan melibatkan atlet yang purna tugas, maka ke depannya akan membuat perempuan dan anak menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit. “Jadi PERWOSI bukan hanya memperhatikan atlet wanita yang masih aktif di bidang prestasi, akan tetapi juga memberikan perhatian lebih kepada seluruh elemen yang berkaitan dengan perempuan dan olahraga,” tuturnya.
Senada dengan Cak Eri dan Ketua Umum PERWOSI Jatim, Arumi. Ketua Umum Koni Surabaya, Hoslih Abdullah turut mendukung program Pemkot Surabaya dan PERWOSI Jatim. Menurut Hoslih, ketika semua program tersebut disatukan, maka atlet wanita Surabaya dapat menorehkan prestasi yang lebih gemilang daripada daerah lain.
“Dukungan Pak Wali pun sangat luar biasa, dengan rencana membuat sport centre di GBT. Insya allah, ketika itu dibuat, maka tidak akan ada yang bisa melewati prestasinya para atlet Surabaya,” pungkas Hoslih. (GIT/NIK)