Jakarta – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri resmi menahan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang. Sebelumnya, Bareskrim telah menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka kasus penodaan agama.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, penyidik melakukan upaya hukum berupa penahanan sejak jam 02.00 WIB tanggal 2 Agustus 2023 dan dilakukan penahanan di Rutan Bareskrim selama 20 hari sampai tanggal 21 Agustus 2023,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, Rabu (2/8/2023).
Ramadhan menambahkan, Panji Gumilang ditahan setelah penyidik menetapkan sebagai tersangka dan memeriksa lebih lanjut. Panji Gumilang diperiksa sebagai tersangka kasus penodaan agama.
“Bahwa setelah ditetapkannya saudara PG sebagai tersangka pada 1 Agustus 2023, penyidik telah melakukan pemeriksaan PG sebagai tersangka,” tutur Ramadhan.
Dalam perkara ini, penyidik juga telah memeriksa 40 saksi dan 17 saksi ahli. Berbagai alat bukti pendukung mulai dari hasil uji labfor hingga fatwa MUI pun telah dikantongi.
Panji Gumilang diperiksa sebagai saksi dalam proses penyidikan dari pukul 15.00 hingga 19.30 WIB, Selasa (1/8). Setelah itu, penyidik melakukan gelar perkara bersama Divisi Propam Polri, Itwasum, Divisi Hukum, hingga Wassidik Polri.
“Hasil gelar perkara, semua mengatakan sepakat untuk menaikkan (status) saudara PG sebagai tersangka,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Djuhandhani dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/8) malam.
Panji Gumilang dijerat dengan Pasal 14 Ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 1946 dan atau Pasal 45a Ayat 2 Juncto Pasal 28 Ayat 2 UU ITE dan atau Pasal 156a KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.(HUM/BAD)