By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Slentingan.comSlentingan.com
Aa
  • Beranda
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
Reading: Warga Surabaya Ini Berhasil Kembangkan Usaha Via Aplikasi E-Peken
Share
Slentingan.comSlentingan.com
Aa
  • Beranda
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Politik
  • Indeks
Search
  • Kategori
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum
    • Kejaksaan
    • Imigrasi
    • Pertanahan
    • Pemasyarakatan
  • Kategori
    • Ekbis
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kerjasama dan Iklan
  • Pedoman Media Siber
© 2023 - Slentingan.com
Ekbis

Warga Surabaya Ini Berhasil Kembangkan Usaha Via Aplikasi E-Peken

By Admin Selasa, 27 Des 2022
Share
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi salah satu warga Surabaya yang berhasil mengembangkan usahanya lewat E-peken.

SURABAYA, Slentingan.com – Titik Rahmawati (46) adalah satu di antara warga Kota Surabaya yang sudah menggunakan aplikasi E-Peken untuk menambah pendapatan keluarga. Sejak sekitar dua tahun lalu, toko kelontong miliknya telah bergabung dalam aplikasi belanja online milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun berkesempatan melihat langsung toko kelontong milik Titik Rahmawati di Jalan Kalidami 8/25A, RT04/RW10 Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng Surabaya, Selasa (27/12/2022).

Orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya itu mendadak ingin mengunjungi toko kelontong milik Bunda Titik-sapaan lekat Titik Rahmawati, yang berada gang perkampungan. Ia pun berharap besar kepada warga agar dapat mencontoh kemauan berusaha seperti yang sudah dilakukan Bunda Titik.

“Alhamdulillah, di Kampung Kalidami khususnya di RW 10, ada namanya Bu Titik. Dimana beliau ini untuk menambahkan penghasilan keluarganya, bahkan menyekolahkan putra-putrinya itu membuka E-Peken,” kata Wali Kota Eri Cahyadi di sela kunjungan.

Melalui E-Peken, Wali Kota Eri menyebut, jika toko kelontong milik Bunda Titik terus berkembang dan menambah penghasilan keluarga. Hingga akhirnya, barang-barang yang dijual di toko kelontong Bunda Titik terus bertambah. “Itulah yang saya harapkan, wong Suroboyo (Orang Surabaya) ayo berusaha,” pintanya.

Wali kota yang lekat disapa Cak Eri itu mengaku akan lebih mendukung warga yang mau berusaha dan ingin meningkatkan ekonomi keluarga. Dari pada, warga itu hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah tanpa berusaha. “Kita bisa belajar kepada Bu Titik ini, tanpa mengenal lelah (mau berusaha). Akhirnya kita memberikan bantuan,” sebutnya.

Baca Juga:  Bahaya Chiki Ngebul Masih Berlanjut, Pemkot Surabaya : Belum Ada Laporan Kasus

Apalagi lagi, kata Cak Eri, perangkat RW 10 Kelurahan Mojo juga memberikan perhatian kepada warga. Seperti misalnya, ketika ada anak putus sekolah, perangkat RT/RW setempat berusaha untuk mencarikan bantuan. Baginya, hal itulah yang seharusnya dilakukan untuk menjadikan RW mandiri.

“Inilah yang menjadikan RW mandiri. Jadi saya bilang, bahwa RW mandiri itu maka di dalam satu RW tidak ada anak putus sekolah, tidak ada stunting, tidak ada yang tidak mampu, semuanya jadi bahagia. Karena siapa? Karena kekuatan RW dan RT-nya. Nah, pemerintah akhirnya support di atasnya, memberikan pekerjaan,” katanya.

Makanya, Cak Eri juga mengapresiasi peran perangkat RW 10 Kelurahan Mojo dalam memberikan perhatian kepada warga.

Bahkan, ia pun meminta jajarannya di lingkup pemkot untuk membantu mendirikan toko kelontong di wilayah tersebut. Nantinya toko kelontong ini akan menjadi percontohan bagi wilayah lain.

Ke depan, dia berharap, toko kelontong yang didirikan itu menjadi unit usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga di lingkungan RW 10 Kelurahan Mojo. Utamanya, bagi warga tidak mampu atau pendapatan keluarganya masih di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Baca Juga:  DPRD Surabaya Dorong Dispendik Sosialisasikan Beasiswa Penghafal Kitab Suci

“Di RW 10 nanti dibuatkan satu toko kelontong. Jadi, warga yang ingin mendapatkan penghasilan dan pendapatannya masih di bawah UMK Surabaya, gabung di sana (toko kelontong) dan satu RW belinya di sana,” harapnya.

Di lain hal, Cak Eri berharap besar kepada warga agar dapat membeli kebutuhan di warung atau toko kelontong milik tetangga dari pada di toko modern. Sebab, menurutnya, ketika warga itu mengalami musibah, seperti sakit atau meninggal dunia, justru yang membantu adalah tetangga.

“Maka saya minta seluruh RW itu beli di toko kelontong yang disediakan oleh RW, yang terdiri dari warga tidak mampu dan pemerintah memastikan bahwa barangnya itu murah. Itu akan kita jalankan di RW 10 Kalidami, kita punya RW yang luar biasa, kita punya Bu Titik yang luar biasa, itu menjadi contoh betul,” terangnya.

Sementara itu, Bunda Titik mengaku sudah bergabung ke dalam aplikasi E-Peken hampir berjalan 2 tahun. Ia mengungkapkan bahwa toko kelontong yang diberi nama Toko Rahmat ini tergabung dalam pembinaan Koperasi Gubeng Maju Bersama.

“Saya kebetulan pengurus Koperasi Gubeng Maju Bersama. Waktu di awal-awal pendirian, memang banyak yang sinis masuk ke koperasi. Begitu pemerintah menggencarkan E-Peken ini, alhamdulillah mereka banyak yang ingin gabung,” kata Bunda Titik.

Bunda Titik juga menyebutkan, jika toko kelontong miliknya sudah berdiri sejak tahun 2013. Di awal, toko kelontong didirikan seadanya untuk bisa menambah pendapatan keluarga. Alhasil, lambat laun barang yang dijual di toko miliknya ini semakin bertambah.

Baca Juga:  Soal Pelayanan Tanah, Wawali Armuji Minta Lurah Objektif dan Tak Berpihak

Saat di awal berdirinya toko kelontong, Bunda Titik meraup omzet sekitar Rp300 dalam satu bulan. Meski begitu, ia tak mengenal kata lelah dan tetap berusaha untuk mengembangkan usahanya. Bahkan, ia juga sempat menjajal menggunakan aplikasi penjualan online untuk mengembangkan usahanya itu.

 “Begitu online tapi belum masuk E-Peken, itu bisa sampai Rp 800-900 ribu per bulan. Karena kita (toko) ada di gang kecil, tidak ada akses umum untuk lewat. Akhirnya dengan E-Peken ini bisa sampai Rp 1,5 sampai 2 juta,” ungkapnya.

Bahkan, Bunda Titik mengaku, hasil dari penjualan toko kelontong melalui aplikasi E-Peken, telah mampu membelikan handphone kedua anaknya untuk belajar daring saat pandemi Covid-19. Tak hanya itu, keuntungan yang didapat dari E-Peken juga diakuinya membuat barang yang dijualnya semakin bertambah.

“Kemarin waktu pandemi HP kedua anak saya rusak, selang 1,5 bulan akhirnya saya belikan pakai keuntungan E-Peken. Terus saya sendiri hitungannya yang awalnya barang saya sedikit, bertambah tidak terasa, tapi saya stok yang bisa tahan lama seperti sabun. Jadi, modal saya di toko jadi banyak banget, mungkin keuntungannya di situ,” pungkasnya. (GIT/NIK)

TAGGED: #epeken, #pemkotsurabaya, #UMKM, #WALIKOTASURABAYA
Admin Selasa, 27 Des 2022 Selasa, 27 Des 2022
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram
Ad imageAd image
BERITA TERBARU
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Minun Latif menggelar reses di wilayah Benowo, Surabaya.
Reses DPRD Surabaya di Benowo: Warga Desak Pavingisasi hingga Tambah Lampu Jalan
Senin, 15 Sep 2025
Suasana kegiatan bongkar muat petikemas di TPK Berlian, Tanjung Perak, Surabaya.
Agustus 2025, TPK Berlian Bukukan Rekor Arus Peti Kemas
Senin, 15 Sep 2025
Kepala Kanwil BPN Jatim, Asep Heri,
BPN Jatim: Wajah Layanan Publik Harus Lebih Cepat, Nyaman, dan Berintegritas
Minggu, 14 Sep 2025
Kakanim Soekarno-Hatta Galih Priya Kartika Perdhana berkomitmen meningkatkan pelayanan keimigrasian serta memperkuat kolaborasi lintas instansi demi pelayanan yang makin prima.
Imigrasi Soetta Dukung Peningkatan Layanan Publik Terintegrasi, Kemenpan RB Tinjau All Indonesia
Minggu, 14 Sep 2025
Ad imageAd image

NASIONAL

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir sebagai wujud nyata kemerdekaan di bidang gizi

Merdeka di Bidang Gizi Melalui Program Makan Bergizi Gratis

Selasa, 12 Agu 2025
Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menerima penghargaan dari oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi.

Surabaya Raih KLA Utama untuk Ketujuh Kalinya, Bukti Nyata Kota Ramah Anak

Minggu, 10 Agu 2025
Satuan Tugas (Satgas) Patroli Keimigrasian di Bali.

Imigrasi Bali Kukuhkan Satgas Patroli: Langkah Tegas Menjaga Keamanan dan Stabilitas di Destinasi Wisata Dunia!

Selasa, 5 Agu 2025
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, memberikan keterangan kepada media usai rapat.

Wakil Ketua DPR Adies Kadir Desak Percepatan RUU KUHAP

Sabtu, 12 Jul 2025

BERITA POPULER

BNNP Jatim Luncurkan Desa Bersinar Awards 2025: Perang Melawan Narkoba Dimulai dari Desa

Tak Ingin PHP Jadi Sumber Masalah, Kakanwil BPN Jatim Tegaskan Target Zero Tunggakan

DPRD Surabaya Siap Kawal Sampai Meja Hijau, Soal Sertifikat Warga Margorukun Diblokir PT KAI

STPN Bukan Sekadar Kampus, Tapi Kawah Candradimuka: Wamen Ossy Titip Tiga Nilai bagi Taruna/i

BPN Jatim: Wajah Layanan Publik Harus Lebih Cepat, Nyaman, dan Berintegritas

Berita Menarik Lainnya:

Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Minun Latif menggelar reses di wilayah Benowo, Surabaya.

Reses DPRD Surabaya di Benowo: Warga Desak Pavingisasi hingga Tambah Lampu Jalan

Senin, 15 Sep 2025
Suasana kegiatan bongkar muat petikemas di TPK Berlian, Tanjung Perak, Surabaya.

Agustus 2025, TPK Berlian Bukukan Rekor Arus Peti Kemas

Senin, 15 Sep 2025
Kepala Kanwil BPN Jatim, Asep Heri,

BPN Jatim: Wajah Layanan Publik Harus Lebih Cepat, Nyaman, dan Berintegritas

Minggu, 14 Sep 2025
Kakanim Soekarno-Hatta Galih Priya Kartika Perdhana berkomitmen meningkatkan pelayanan keimigrasian serta memperkuat kolaborasi lintas instansi demi pelayanan yang makin prima.

Imigrasi Soetta Dukung Peningkatan Layanan Publik Terintegrasi, Kemenpan RB Tinjau All Indonesia

Minggu, 14 Sep 2025

© 2023 - Slentingan.com

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kerjasama dan Iklan
  • Pedoman Media Siber
Selamat Datang!

Sign in to your account

Lost your password?